NUSANTARA
Buka Bersama Lintas Iman, Sinta Wahid: Kerukunan Pilar Utama
"Karena keutuhan dan kerukunan masyarakat Indonesia akan menjadi pilar utama tegaknya negara republik Indonesia,"
AUTHOR / Muji Lestari
KBR, Jakarta– Sinta Nuriyah, Istri presiden ke empat Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur meminta masyarakat terus menjaga kerukunan demi keutuhan bangsa dan negara. Hal ini disampaikan Sinta Wahid saat hadir dalam acara buka puasa Ramadan 2024 bersama dengan komunitas lintas iman di basecamp Spekal (Serikat Pedagang Kaki Lima) Jombang, Jawa Timur, di Jalan Kapten Tendean Desa Pulo, Sabtu (23/3/2024).
Sinta mengatakan kerukunan dan keutuhan ini menjadi satu-satunya pilar terkuat menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Agar semuanya segala kemungkaran bisa kita hadapi bersama sebaik-baiknya dan keutuhan bangsa dan negara terjaga dengan sebaik-baiknya, karena keutuhan dan kerukunan masyarakat Indonesia akan menjadi pilar utama tegaknya negara republik Indonesia," katanya, saat diwawancarai saat buka bersama Ramadan 2024, Sabtu (23/3/34).
Buka puasa bersama Ramadan 2024 di Jombang ini merupakan salah satu agenda lawatan istri mendiang Gus Dur di berbagai daerah.
Baca juga:
- Bulan Gus Dur, Lintas Iman Ziarah ke Tebuireng
- 65 Kasus Intoleransi Terjadi di Indonesia pada 2019-2023
- BNPT Usul Kontrol Rumah Ibadah, Setara: Langgar Kebebasan
Dihadapan yang hadir, Sinta Wahid selalu menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan tanpa memandang suku, agama, ras maupun antar golongan (SARA).
"Disini siapa yang dari Jawa? Ada yang dari Batak? Siapa yang beragama Islam? Siapa yang beragama Kristen ?" Tanya Sinta sembari dijawab beberapa hadirin dengan mengangkat tangan.
Semangat plularisme ini adalah wujud nyata perjuangan mendiang Gus Dur yang tak pernah padam. Terbukti, para pecinta Gus Dur dari kaum non-Islam begitu antusias mendengarkan pesan-pesan Sinta Nuriyah meski di lokasi acara buka bersama Ramadan 2024 Komunitas Lintas Iman diguyur hujan cukup deras.
Sinta Wahid hadir didampingi putri bungsunya, Inayah Wulandari atau Inayah Wahid.
Editor: Rony Sitanggang
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!