OLAHRAGA

Ghana Laporkan Upaya Pengaturan Pertandingan

Asosiasi Sepak Bola Ghana (GFA) melaporkan dua orang ke polisi setelah mereka berusaha membeli hak pertandingan persahabatan. Kasus ini terungkap berkat penyamaran yang dilakukan wartawan The Telegraph.

AUTHOR / Antonius Eko

Ghana Laporkan Upaya Pengaturan Pertandingan
ghana, pengaturan pertandingan, FIFA

Asosiasi Sepak Bola Ghana (GFA) melaporkan dua orang ke polisi setelah mereka berusaha membeli hak pertandingan persahabatan. Kasus ini terungkap berkat penyamaran yang dilakukan wartawan The Telegraph. 


Media itu melaporkan dua agen resmi FIFA Christopher Forsythe dan Obed Nketiah berjanji bahwa laga persahabatan yang melibatkan Ghana bisa dijual seharga Rp 2,1 miliar. 


Keduanya juga mengklaim bisa memengaruhi wasit dan bakal memperkenalkan sang wartawan dengan presiden GFA Kwesi Nyantakyi. Namun GFA mengaku tak mengenal kedua orang itu. 


“Forsythe and Nketiah pernah mendekati presiden GFA Kwesi Nyantakyi bulan lalu. Mereka mengajukan proposal untuk membeli hak laga persahabatan Ghana atas nama perusahaan yang menurut mereka berada di Inggris,” tulis manajemen GFA. 


“Mereka berjanji akan mempertemukan Kwesi Nyantakyi dengan bos mereka melalui Skype. Kedua terbang ke Miami, dimana timnas Ghana berlatih sebelum ke Piala Dunia. Tanpa perjanjian mereka datang ke markas Ghana dan memaksa Nyantakyi membahas proposal itu.” 


“Menurut penyelidikan media, draft proposal itu juga berisi pernyataan bahwa mereka bsia menentukan wasit pertandingan. Kami ingin menegaskan bahwa GFA tak meneken kontrak apa pun dengan kedua orang itu. Mereka juga tak mengajukan tawaran kepada GFA atau pejabatnya.” 


“Kami sudah melaporkan Christopher Antoh Forsythe and Obed Nketiah ke polisi untuk mengungkap kasus ini.” 


Selain ke polisi, GFA juga sudah melaporkan kasus ini ke FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Afrika. (goal) 


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!