NASIONAL

Serial Podcast KBR Disclose Kembali Raih Penghargaan Karya Jurnalistik Terbaik 2023

"Ini merupakan penghargaan kedua untuk Disclose. Pada 2022, podcast ini meraih penghargaan kategori media nasional dengan inovasi konten audio dan video terbaik AMSI Award 2022."

Yudi Paul M Nuh

Disclose, podcast
Pengumuman serial podcast Disclose KBR sebagai pemenang karya jurnalistik terbaik tentang anak AJI-UNICEF 2023. (Foto: Ist)

KBR, Jakarta - Serial podcast Disclose produksi KBR kembali meraih penghargaan karya jurnalistik terbaik. Kali ini, serial Disclose: Dipaksa Kawin memenangkan Penghargaan Karya Jurnalistik Terbaik Tentang Anak 2023 kategori radio yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen AJI Indonesia-UNICEF.

Pengumuman pemenang disampaikan pada Puncak Anugerah Penghargaan Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak 2023, yang diselenggarakan secara daring, Rabu (22/11/2023).

Ini merupakan penghargaan kedua untuk Disclose, setelah pada 2022 podcast ini meraih penghargaan kategori media nasional dengan inovasi konten audio dan video terbaik AMSI Award 2022. 

Pada 2022 lalu, KBR juga meraih Penghargaan Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak 2022 dari AJI-UNICEF Kategori Radio untuk Serial Podcast Hidup Usai Teror Season 2. Hidup Usai Teror Season 1 juga meraih pengghargaan serupa di tahun 2020. KBR pernah menang juga di ajang Liputan Media Terbaik tentang Isu Anak AJI-Unicef pada 2013 dan 2015.

Pada tahun ini, Disclose: Dipaksa Kawin mengalahkan nominator lainnya di kategori radio. Nominator lainnya adalah 'Alamku Punah Ragaku Hancur' produksi RRI Merauke, 'Anak-anak Malang di Timbunan Pasir Mulyoasri' dari Radio City Guide FM Malang, 'ASI Ekslusif: Investasi dalam Kesehatan Masa Depan Anak Indonesia' dari Smart FM Palembang, Hilangnya Kedung Kami dari RRI Purwokerto, Keadilan bagi Anak Suku Terpencil dari RRI Merauke, Merekam Jejak Pengidap Stunting di Samarinda dari KPFM Samarinda, Mimpi Anak Pelabuhan dari RRI Nunukan, Pupusnya Impian Vina ke Universitas Difabel, serta Suram Masa Depan Anak Kampung Nelayan dari Radio City Guide FM Malang.

Disclose ini disusun tim terdiri dari Malika, Ninik Yuniati, Wahyu Setiawan dan Dwi Reinjani. Podcast ini diproduksi KBR lewat program Investigative Journalism Assessment Program yang diselenggarakan oleh Global Investigative Journalism Network (GIJN). 

Program IJAP-GIJN ini bertujuan memperkuat jurnalisme pengawas (watchdog journalism) dan peningkatan kapasitas organisasi dari media yang berukuran kecil sampai menengah.

Serial Disclose: Dipaksa Kawin terdiri dari enam episode, menceritakan perjalanan hidup sejumlah penyintas kawin anak yang kini sudah dewasa. Mereka menjadi korban kawin paksa di usia anak-anak, yang umumnya dilakukan dengan alasan ekonomi.

Program Manager KBR, Malika mengatakan proses produksi Disclose tidak mudah terutama ketika mengajak para penyintas kawin anak untuk menceritakan apa yang dialami.

"Tidak mudah bagi para penyintas menceritakan hal yang traumatis macam ini. Tapi kami melihat ada keinginan ini, juga dilandasi satu hal, mereka tidak ingin ada anak-anak yang lain menjadi pengantin di usia anak," kata Malika.

Malika mengutip pernyataan Rasminah, salah satu penyintas kawin anak yang terpotret dalam Disclose. Rasminah atau Mbak Ras mengatakan, "Cukup saya aja yang jadi korban".

Berikut cuplikan video Puncak Anugerah Penghargaan Karya Jurnalistik Terbaik tentang Anak 2023:  

Bagi anda yang ingin menyimak kembali podcast Disclose: Dipaksa kawin dapat mengunjungi KBR Prime.

Baca juga:

Editor: Agus Luqman

  • Disclose
  • Dipaksa Kawin
  • karya jurnalistik terbaik
  • AJI Indonesia
  • UNICEF

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!