NASIONAL
Satgas Ungkap Potensi Penyebab Kenaikan Kasus COVID-19
Dan seiring dengan melandainya kasus COVID-19, dapat berpotensi meningkatkan interaksi antar masyarakat dari satu tempat ke tempat lainnya.
AUTHOR / Astri Yuanasari
KBR, Jakarta - Satgas Penanganan Covid-19 menyebut, ada beberapa faktor yang berpotensi menyebabkan kenaikan tren kasus positif dan kasus aktif COVID-19 di Indonesia.
"Beberapa potensi penyebab dapat diidentifikasi seperti mobilitas penduduk yang terus mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan sepanjang tahun 2021. Dan seiring dengan melandainya kasus COVID-19, dapat berpotensi meningkatkan interaksi antarmasyarakat dari satu tempat ke tempat lainnya," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan pers, Selasa (14/6/2022).
Wiku menambahkan, tren kenaikan kasus juga berpotensi terjadi karena aktivitas masyarakat yang kembali normal di tempat publik.
Selain itu, juga karena ada kegiatan-kegiatan berskala besar yang dihadiri oleh banyak orang. Sehingga meningkatkan potensi penularan.
Baca juga: Menkes: Puncak Gelombang COVID-19 Subvarian BA.4 dan BA.5 Terjadi Pertengahan Juli
"Kedisiplinan protokol kesehatan yang mulai terlihat longgar di tengah masyarakat seiring dengan melandainya kasus. Dapat kita lihat di tempat-tempat umum dan juga di lingkungan pemukiman bahwa penggunaan masker sudah mulai longgar dan tidak sedisiplin saat kasus mengalami peningkatan yang lalu," imbuhnya.
Wiku menyebut, penyebab kenaikan kasus penting untuk diperhatikan setidaknya 2-4 minggu ke depan. Kata dia, perlu waktu untuk melihat dampak dari suatu kejadian atau faktor penyebab terhadap kenaikan kasus.
Selain itu, penting juga untuk mulai dilakukan surveilans molekuler epidemiologi secara bersamaan, dengan metode yang benar dan sistematis. Sehingga penyebab dari kenaikan dan asal kasus yang beredar di masyarakat dapat terdeteksi dengan baik.
Baca juga: Jokowi: Kenaikan Kasus COVID-19 Masih Terkendali
Lebih lanjut, Wiku juga mengingatkan masyarakat agar waspada dengan ancaman subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 yang sudah masuk ke Indonesia.
Satgas mencatat, kasus positif mingguan meningkat dari 1.800 pada akhir Mei, menjadi 3.600 kasus pada minggu lalu. Kasus aktif juga meningkat dari 2.900 pada akhir Mei menjadi 4.900 per 13 Juni 2022.
Editor: Wahyu S.
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!