NASIONAL
Puncak Arus Mudik 2022? Kapolri: Prediksi Mulai Besok
""Akan dilaksanakan one way serentak nanti, dimulai tanggal 28 April""
Resky Novianto
KBR, Jakarta- Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyatakan kebijakan diskresi petugas di lapangan soal penanganan arus mudik Lebaran 2022 segera dilakukan.
Salah satunya, kata dia, yakni soal pemberlakuan pembukaan jalur satu arah atau one way di Tol Trans Jawa, yang dimulai dari Cikampek hingga Semarang."Akan dilaksanakan one way serentak nanti, dimulai tanggal 28 April dari pukul 17.00 WIB sampai 24.00 WIB, ini kita persiapkan karena kita melihat bahwa kemungkinan prediksi puncak arus mudik akan dimulai di tanggal tersebut," ujar Sigit saat meninjau GT Kalikangkung, Semarang, Jateng, Rabu (27/4/2022).
Jenderal bintang empat ini mengatakan, tujuan dari pemberlakuan one way di jalan tol yakni untuk mengurai kepadatan sekaligus mencairkan kemacetan di lapangan.
Baca juga:
Mudik 2022, 82 Persen Jalur Arteri di Jawa Barat Layak Digunakan
Lebaran 2022, Wapres: Jangan Bawa COVID-19 Saat Mudik
Selain itu, Kapolri Listyo Sigit juga meminta para pemudik untuk menyiapkan jalur alternatif selain lewat tol, seperti jalan utama pantura hingga jalur pantai selatan jawa.
"Kami telah menyiapkan jalur-jalur alternatif bagi masyarakat yang tentunya juga perlu kita infokan kepada masyarakat sehingga kemudian bisa memilih berbagai jalur alternatif di luar jalur tol yang dipersiapkan," tuturnya.
Sigit menambahkan, khusus kendaraan yang masuk di Jawa Tengah peningkatannya masih belum terlalu besar. Tercatat, baru ada peningkatan volume kendaraan 6 sampai 7 persen saja.
Pemudik, lanjut Kapolri, turut diimbau agar tidak memaksakan apabila kelelahan dan menyarankan agar segera beristirahat di tempat yang aman.
Editor: Rony Sitanggang
- Lebaran 2022
- Arus Mudik
- Operasi Ketupat
- Arus Balik
- Mabes Polri
- Mudik 2022
- kapolri
- Listyo Sigit Prabowo
- Puncak Arus Mudik 2022
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!