Asa Akira sudah membintangi lebih dari 300 judul film porno.
Penulis: Citra Dyah Prastuti
Editor:

KBR68H - Asa Akira (28) adalah seorang bintang film porno. Sudah sekitar 300 judul film porno yang dibintanginya. Dia tercatat sebagai salah satu bintang film porno terkaya di Amerika Serikat, dengan kekayaan lebih dari 1,5 juta dollar Amerika atau lebih dari 17 miliar rupiah.
Menjadi bintang porno bukanlah suatu ketidaksengajaan. Bagi Akira, ini adalah sesuatu yang sudah dipikirkan matang-matang sejak duduk di bangku sekolah.
“Saya terobsesi dengan film porno. Bintang film perempuannya sangat glamor. Mereka berhubungan seks untuk uang. Saat itu saya berpikir, “Apa yang bisa lebih keren dari itu?””
Dalam buku memoarnya “Insatiable – Porn, A Love Story”, Akira menulis kalau menjadi bintang porno membuat impiannya tercapai. Buku ini akan dilucurkan secara resmi pada 6 Mei 2014 nanti. Akira mengatakan menjadi bintang film porno membuat dia tumbuh sebagai perempuan yang percaya diri dan yakin akan diri sendiri.
“Tidak ada hal lain yang saya inginkan selain ini.”
Akira mengaku punya masa kecil yang normal, dengan ibu yang selalu menjaganya di rumah dan keluarga yang harmonis. Orangtua Akira adalah imigran Jepang dan Akira adalah anak tunggal. Keluarga mereka sempat kembali ke Tokyo ketika Akira berusia 9 tahun karena ayahnya, seorang fotografer professional, pindah kerja. Mereka lantas kembali lagi ke Amerika saat Akira berusia 13 tahun.
Dalam wawancaranya dengan New York Post, Akira mengaku kalau dia adalah seorang feminis.
“Saya adalah bagian dari era baru film porno. Kami adalah perempuan feminis, yang melihat seks sebagai sesuatu yang positif. Kami bukan korban perkosaan, bukan pengguna narkoba dan tidak punya masalah dengan kehilangan figur ayah.”
Akira pertama kali menonton film porno ketika tengah menginap di rumah temannya semasa sekolah dulu. Ia pun masih ingat persis film itu: film porno yang didasarkan pada kisah dongeng. Kata Akira, ia tidak terangsang saat menonton film itu, tapi justru merasa penasaran.
Sembari sekolah, Akira juga bekerja sebagai kasir di sebuah toko buku untuk anak-anak. Di waktu luangnya, Akira menelusuri website iklan Craiglist dan pada suatu hari mengklik satu iklan: pemotretan model bikini. Usianya saat itu baru 14 tahun. Sejak itulah Akira makin tertarik bergabung dengan dunia film porno.
“Tapi saya tidak tahu siapa pun di industri film porno. Saya tidak tahu langkah pertama apa yang harus dilakukan. Ini seperti bilang ‘Saya mau jadi astronot’ tapi tidak tahu apa pun soal jadi astronot,” kata dia.
Suatu hari ketika lulus sekolah, seorang laki-laki menyapanya di jalanan.
“Permisi. Apakah Anda tertarik bekerja di industri film dewasa?” begitu kata si laki-laki, kenang Akira. “Saya langsung bilang ya!”
Dari situlah pintu mulai terbuka meski tak terlalu mulus – ia sempat juga menjajakan diri. Tapi jalur seperti ini tak terlalu memuaskan hati seorang Akira. Ia mengaku malas berbasa-basi dan tidak pandai “menjual diri” seperti “Hai, Anda mau ditemani?” Saya paling malas untuk itu.”
Ketika Akira pindah ke Florida, dia bertemu bintang film porno Gina Lynn yang menawari dia pekerjaan.
“Saya yakin begitu syuting satu adegan saja di film porno, ini bakal mengubah hidup saya selamanya,” kata Akira seraya menambahkan kalau sebagai anak tunggal, ia tidak ingin menghancurkan perasaan ayah ibunya.
Sejak itulah Akira muncul dari satu film ke film lain… sampai total saat ini ada lebih dari 300 judul film.
“Saya tak ingat lagi berapa lama tubuh saya yang telanjang ditutupi sushi atau memainkan peran sebagai pengantin yang dipesan lewat pos.”
Akira sempat berusaha menutupi soal karir barunya ini dari orangtuanya. Tapi enam bulan kemudian, ia mendapat telfon. “Kami sudah lihat videomu,” kata suara di ujung telfon: orangtua Akira. “Saya tidak tanya pada mereka video mana yang ditonton. Saya biarkan saja. Percakapan berakhir di situ,” kata Akira.
Setelah itu Akira tetap menjaga hubungan baik dengan ibunya, masih sering juga menelfon. “Pekerjaan baik-baik saja.. atau saya pergi kerja dulu ya,” kata Akira menirukan percakapan dengan ibunya. “Tentu saja saya tidak bilang begini: Hai Bu, hari ini saya akan berhubungan seks dengan beberapa laki-laki.”
Uang yang berputar di industri film porno memang besar – seorang pemain bisa mendapat antara 500 sampai 4.000 dolar Amerika (Rp 5-40 juta) untuk satu kali syuting. Tapi kata Akira, uangnya lebih besar dari itu.
Akira juga mengaku selalu merasa jatuh cinta setelah syuting film porno. “Saya jatuh cinta dengan perasaan ditonton orang… ada di layar… dan menjadi pusat perhatian.”
Ketularan penyakit menular seksual adalah salah satu bencana yang mengintai para bintang film porno. Akira juga sudah kena klamidia, yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia. Penyakit ini tentu sulit dijelaskan kalau Akira berpasangan dengan orang di luar industri film. Karena itu juga akhirnya Akira menikah dengan sesama bintang film porno, Toni Ribas.
Selain penyakit menular seksual, bencana lain di industri ini adalah usia. Di usianya yang 28 tahun, Akira mengaku paham akan situasi yang dia hadapi. Di industri ini, usia rata-rata bintang film porno adalah 22 tahun.
“Saya tahu waktunya segera tiba. Saya bakal terlalu tua untuk bisnis ini dan harus berpindah ke hal lain lagi.”
Kini dia pelan-pelan bergeser ke belakang kamera, sebagai sutradara film porno. (New York Post)