NASIONAL

PDIP Jatuhkan Sanksi ke Ganjar karena Pernyataan Siap Nyapres

"Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Ganjar telah melanggar Surat Instruksi tentang komunikasi politik yang dikeluarkan 7 Oktober lalu."

Wahyu Setiawan, Astri Yuanasari

PDIP Jatuhkan Sanksi ke Ganjar karena Pernyataan Siap Nyapres
Ilustrasi: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berbincang dengan Menteri Sosial Tri Rismaharini saat berkunjung ke Makam Presiden Soekarno di Blitar. Foto: ANTARA

KBR, Jakarta- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjatuhkan sanksi kepada Ganjar Pranowo buntut pernyataan terkait kesiapan maju menjadi calon presiden (capres).

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP bidang Kehormatan Komaruddin Watubun mengatakan Ganjar dijatuhi sanksi meski tidak melanggar aturan organisasi. Hal itu disampaikan Komaruddin usai meminta klarifikasi dari Ganjar di Kantor DPP PDIP di Jakarta.

"Meskipun beliau tidak melanggar aturan organisasi, tapi pernyataan ini menimbulkan multitafsir di publik. Supaya keadilan di partai itu ditegakkan kepada seluruh anggota dari Sabang sampai Merauke, maka tadi saya sampaikan menjatuhkan sanksi teguran lisan kepada Pak Ganjar Pranowo sebagai kader," kata Komaruddin di Kantor DPP PDIP di Jakarta, Senin (24/10/2022).

Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Ganjar telah melanggar Surat Instruksi tentang Komunikasi Politik yang dikeluarkan 7 Oktober lalu. Instruksi itu diteken Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri .

Dia meminta semua kader PDIP disiplin mengikuti arahan partai.

"Di mana surat ini sangat jelas, tidak bisa ditafsirkan berbeda. Sehingga Pak Ganjar dinilai melanggar Instruksi Nomor 4503/internal/DPP/10/2022," ujarnya.

Merespons sanksi itu, Ganjar mengaku menerima dan taat aturan. Dia menekankan, pilihan capres dan cawapres merupakan hak prerogatif Megawati sebagai Ketua Umum.

"Sebagai kader saya taat. Dan tadi diberikan sanksi lisan, tentu itu bagian dari komunikasi publik yang rasanya saya harus memperbaiki," ujarnya.

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan sebuah stasiun televisi, Ganjar mengaku siap jika diusung partai untuk maju sebagai calon presiden.

Hasil Survei Elektabilitas Ganjar

Berdasarkan hasil survei lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), persaingan elektabilitas antara Prabowo, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo semakin tampak dalam simulasi nama tertutup tiga calon presiden 2024.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan hasil survei dalam simulasi tiga nama menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo mencapai 32,1 persen, Prabowo Subianto 27,5 persen, dan Anies Baswedan 26 persen. Sedangkan ada 14,4 persen yang belum menjawab atau tidak tahu.

Deni menyebut, dalam 1,5 tahun terakhir, dukungan kepada Ganjar mengalami kenaikan dari 25,5 persen pada Mei 2021, menjadi 32,1 persen pada Oktober 2022.

Dalam simulasi ini, elektabilitas Prabowo menurun dari 34,1 persen pada Maret 2021 menjadi 27,5 persen per Oktober 2022. Sementara itu, elektabilitas Anies menguat dari 23,5 menjadi 26 persen dalam periode yang sama.

Deni menjelaskan, survei dilakukan secara tatap muka pada 3-9 Oktober 2022. Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah Berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden. Response rate sebesar 1027 atau 84%. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95%.

Baca juga:

Editor: Sindu

  • Ganjar Pranowo
  • capres 2024
  • PDI Perjuangan
  • SMRC

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!