NASIONAL

Mudik Lebaran 2023, Angkasa Pura I Persilakan Maskapai Tambah Jam Penerbangan

"Jadi kalau kita lihat memang tahun ini, jumlah pesawat yang dioperasikan lebih tinggi dari tahun lalu"

AUTHOR / Hoirunnisa

Mudik Lebaran 2023, Angkasa Pura I Persilakan Maskapai Tambah Jam Penerbangan
Ratusan calon penumpang mengantre di Terminal 1A Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. ANTARA/Azmi Samsul Maarif.

KBR, Jakarta - PT Angkasa Pura I (Persero) mempersilakan maskapai menambah jam penerbangan (extra flight) selama mudik Lebaran 2023. Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi mengatakan  ada   412 unit pesawat pada periode arus mudik hari raya Idulfitri. Jumlah tersebut dikhawatirkan belum mampu melayani lonjakan jumlah pemudik di tahun ini.

"Isu yang mungkin muncul adalah terkait dengan jumlah pesawat yang dioperasikan. Jadi kalau kita lihat memang tahun ini, jumlah pesawat yang dioperasikan lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya 335, namun sebenarnya dengan 412 pesawat ini masih di bawah angka kondisi normal di tahun 2019 di mana ada 650 pesawat yang dioperasikan di domestik," ujar Faik saat RDP komisi VI dengan BUMN Logistik dan Infrastruktur, Senin (10/4/2023).

Faik menambahkan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada saat H-2 sampai H-1,  sudah berkoordinasi dengan beberapa maskapai untuk menyiapkan penambahan unit pesawat.

Sementara itu, trafik penerbangan di periode angkutan Lebaran 2023 diproyeksikan mencapai 27.510 penerbangan atau naik sekitar 28 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022.

Baca juga:

- Puncak Arus Mudik Lebaran Diprediksi 19 April 2023

- Kapolri Jamin Keamanan Masyarakat Saat Mudik Lebaran 2023

Sebelumnya, Angkasa Pura I mengoperasikan 3 dari 15 bandar udara selama 24 jam. Di antaranya Denpasar (Bandara Ngurah Rai), Ujung Pandang (Bandara Sultan Hasanuddin), dan Manado (Bandara Sam Ratulangi).

Editor: Resky Novianto

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!