SAGA
Foto: Jazmin Quaynor/Unsplash
Tren pemakaian make-up alias dandanan tak pernah mati. Tengok saja YouTube dan media sosial, di sana bertabur aneka konten tutorial berdandan. Podcast Climate Tales episode kali ini mengajak kita menengok sisi lain dari aneka produk berdandan dan perawatan tubuh yang kamu pakai.
Foto: Olena Sergienko/Unsplash
Tita menekankan: kelapa sawit bukanlah produk yang ‘tidak baik’.
Masalahnya bukan di kelapa sawit-nya….
“Sebenarnya sih masalah murninya bukan karena si kelapa sawitnya sih, sebenarnya karena alih fungsi lahannya yang sangat brutal dan salah. Itu sih gitu.”
Ada alih fungsi lahan yang merusak lingkungan, ada perampasan hak masyarakat adat, yang ujung-ujungnya berpotensi membuat hewan asli hutan dan lahan gambut kehilangan habitatnya.
“Langkah itunya yang harus dibenerin.”
Kalau tadi kita bicara bahan di dalam kosmetik, kali ini kita menengok ke kemasannya.
Plastik.
Tapi kan kemasannya kecil….
Iya, tapi yang kecil-kecil kalau banyak… jadi numpuk juga kan.
Foto: Kelsey Kaay/Unsplash
Cara lain yang bisa kita lakukan adalah memilih produk kosmetik yang juga mengampanyekan gerakan lingkungan.
Ada kosmetik vegan yang sudah muncul dari industri kosmetik rumahan.
Brand kosmetik besar seperti Body Shop juga punya kesadaran yang tinggi soal lingkungan.
CEO The Body Shop Indonesia Suzy Hutomo dalam acara Green Living Festival mengajak konsumen ikut mengambil langkah baik untuk lingkungan.
“Kita kan punya point system di Body Shop with your customer. Kalau belanja apa-apa itu dapat point gitu. So, kita juga berikan point kalau botolnya dikembalikan. And this value is the most successful bottle return program in the world for the Body Shop. Every year we collect ya”
Mengembalikan kemasan kosmetik, dapat poin, poinnya bisa buat belanja lagi.
“Tahun lalu kita ngumpulin 1,5 juta pcs of packaging. All over Indonesia.”
Ayo kita lanjut make-up make-up an.
Juga, lakukan langkah-langkah yang disebut Nahdya dari Komunitas Pilah Sampah ini yaa..
“Kalau kita mau beli produk skincare atau make up, biasanya kita akan baca review dulu, kita cek harga dulu, banding-bandingin harga. Pokoknya kita melakukan riset gitu.Tapi ketika itu sudah selesai digunakan kita membuangnya itu, ada nggak pemikiran itu sekompleks itu sedikit saja? Kan nggak, biasanya nggak. Biasanya dibuang saja, nggak tau sampahnya nanti diurus sama petugas deh, sama petugas kebersihan. Yang penting aku sudah buang sampah pada tempatnya. Nah itu paradigma lama yang harus pelan-pelan diganti. Jadi bukan cuma buang sampah pada tempatnya, tapi pilah sampah pada tempatnya.”
Reporter: Siti Sadida
Editor: Friska Kalia