NASIONAL
Kuota Tambahan 20 Ribu Jemaah untuk Haji 2024 Belum Muncul di e-Hajj
Sejatinya, menurut Yaqut, kuota tambahan itu harus tercatat di e-Hajj sebagai bukti pasti kalau memang ada penambahan kuota untuk pelaksanaan ibadah haji 2024.
AUTHOR / Ardhi Ridwansyah
KBR, Jakarta – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, sampai saat ini kuota haji tambahan 2024 yang diberikan Kerajaan Arab Saudi kepada Indonesia belum tercatat di sistem elektronik pelayanan haji (e-Hajj). Jumlah kuota tambahan itu adalah 20 ribu jemaah
Sejatinya, menurut Yaqut, kuota tambahan itu harus tercatat di e-Hajj sebagai bukti pasti kalau memang ada penambahan kuota untuk pelaksanaan ibadah haji 2024.
“Indonesia memperoleh tambahan kuota sebanyak 20 ribu jemaah. Namun demikian sampai hari ini tambahan kuota tersebut belum muncul di e-Hajj sebagaimana tambahan kuota haji tahun 1445 Hijriah/2023 Masehi yang lalu. Kuota tersebut baru dapat dipastikan setelah masuk ke dalam e-Hajj,” ucap Yaqut dalam Rapat Kerja bersama Komisi Bidang Agama DPR RI, Senin (6/11/2023).
Kendati demikian, pihaknya berencana kuota tambahan sebanyak 20 ribu itu bakal dibagi untuk jemaah haji regular sebanyak 18.400 (92 persen) dan kuota haji khusus sebanyak 1.600 (8 persen).
Dari data yang dipaparkan terlihat, kuota haji regular yang tersedia ada 203.320 sehingga ketika mendapat tambahan kuota 18.400 jemaah menjadi 221.720.
Sedangkan kuota haji khusus yang sudah tersedia ada 17.680, ketika mendapat tambahan 1.600 jemaah menjadi 19.280.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebut, Indonesia telah memperoleh tambahan kuota jemaah haji dari Kerajaan Arab Saudi sebanyak 20 ribu jemaah.
Itu disampaikan Presiden dihadapan para peserta Apel Hari Santri Tahun 2023 yang dilaksanakan di Monumen Tugu Pahlawan, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (22/10/2023).
“Saya diberi tahu sudah diputuskan oleh Perdana Menteri, Pangeran MBS (Mohammed bin Salman) bahwa tambahan kuotanya ada 20 ribu (jemaah), ini jumlah yang sangat besar,” kata Jokowi.
Baca juga:
- Pemerintah Diminta Evaluasi Total Penyelenggaraan Haji 2023
- Kesiapan dan Peningkatan Layanan Haji 2023
Sebelumnya penambahan kota haji bagi jemaah Indonesia itu tak lepas dari hasil pertemuan saat makan siang Jokowi dengan Putra Mahkota yang juga Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman Al-Saud pada kunjungannya ke Arab Saudi pada Kamis, 19 Oktober lalu. Dalam momen itu, Jokowi menyampaikan jemaah haji Indonesia mesti menunggu hingga 47 tahun untuk mendapatkan kesempatan ibadah haji.
“Karena beliau sedang senang saya berani ngomong mohon ditambah kuota hajinya untuk Indonesia karena penduduk Indonesia itu sekarang 278 juta saya sampaikan dan beliau saat itu spontan ‘besok pagi-pagi saya beri informasi Presiden Jokowi berapa tambahan hajinya,” jelas Jokowi.
Editor: Fadli
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!