Article Image

NASIONAL

Aman Trading Saham untuk Pemula

"Trading saham bukan cuma soal cari untung tapi memanfaatkan momen, supaya aman trader pemula harus punya persiapan."

KBR, Jakarta - Trading saham bisa jadi sumber pemasukan tambahan, malahan ada juga yang hidup dari situ. Walaupun kelihatannya enak jadi trader, cuma mainin jempol di smartphone atau modal klik di layar komputer 'eh dapet cuan', di balik itu banyak proses panjang yang mesti dilalui. 

Sama seperti investasi, trading saham harus punya persiapan terlebih dahulu. Namun, ada bedanya di sisi time frame. Trading biasanya dilakukan dengan time frame singkat. Mentor Swing Trading Indonesia Engga Hadi Mulyawan menjelaskan trading saham bisa dibagi berdasarkan lama waktunya.

Pertama, scalping, trading saham ini dilakukan dengan time frame 1-15 menit, trader hanya mengambil untung 1-2%.

Kedua, day trading, jangka waktu trading harian dan mengambil keuntungan 4-5%. Biasanya para trader memerhatikan waktu jam buka dan jam tutup pasar.

Ketiga, swing trading, dengan time frame mingguan hingga bulanan.

“Profit maupun risikonya benar-benar tinggi, misal risikonya 10%, profitnya harus 30%-20%, ya risikonya bisa 1:2 atau 1:3 ,” kata Engga.

Para trader pemula bisa mencoba di jangka waktu mingguan hingga bulanan atau swing trading. Sebab, pemula biasanya membutuhkan waktu untuk mengamati pergerakan pasar.

Kemampuan analisis teknikal seperti membaca chart dan candles wajib dimiliki, sebab akan membantu trader mengenali situasi market. Itu juga memudahkan untuk mencari saham-saham yang sesuai dan cuan tentunya. Misalnya membeli saham-saham yang uptrend atau yang cenderung naik, seperti saran Engga.

“Saham-saham yang uptrend tentu berpotensi mendulang cuan gede. Tapi kalau saham downtrend, teman-teman menebak harga saham terbawahnya di berapa, ga bakal bisa,” jelasnya.

Baca juga: 

Saham Syariah, Instrumen Investasi Halal dan Amanah

Kenal Lebih Dekat dengan P2P Lending

Mentor Swing Trading Indonesia, Engga Hadi Mulyawan menyebut analisis teknikal akan membantu para pemula mengenali pasar saat trading saham. (Dok: pribadi)

Selain membaca chart, Engga juga mendorong trader pemula untuk punya skill membaca bid-offer saham.

Simpelnya, bid adalah penawaran untuk membeli saham, dan offer adalah penawaran untuk menjual saham. Jika offer memiliki volume yang tinggi artinya ada banyak yang ingin menjual, saham itu akan turun nilainya, maka harus berhati-hati.

Engga pun menyarankan untuk memperhatikan inflow-nya.

“Inflow-nya itu, kalau misalnya ada pihak-pihak yang ngumpulin nih. Misal aku punya uang Rp1 triliun. Aku kumpulin ketika sahamnya rame. Logikanya ngapain aku rela ngumpulin barang sebanyak Rp1 triliun, kalau entry-nya ga dinaikin sahamnya,” ujar Engga.

Engga menyarankan trader pemula membeli 2 - 3 saham dulu. Sebab, semakin banyak saham yang dibeli, berbanding lurus dengan waktu yang dibutuhkan untuk memantau. 

“Bisa ga kita beli 10 saham dipantau semua? Sedangkan layarnya cuma 1? Ujung-ujungnya kan ga terperhatikan, maksimal 3 saja,” tuturnya.

Dengarkan penjelasan lengkap Mentor Swing Trading Indonesia Engga Hadi Mulyawan di Uang Bicara episode Aman Trading Saham untuk Pemula di KBR Prime, Spotify, Google Podcast, dan platform mendengarkan podcast lainnya.