RUANG PUBLIK

10 Penyebab Deforestasi di Indonesia, Dari Sawit hingga Lapangan Golf

Menurut sejumlah peneliti, tingkat deforestasi Indonesia masih tinggi sehingga mengundang kekhawatiran global. Penyebabnya juga beragam, bukan cuma industri kelapa sawit saja.

AUTHOR / Adi Ahdiat

10 Penyebab Deforestasi di Indonesia, Dari Sawit hingga Lapangan Golf
Ilustrasi. (Foto: DPRD-kaltimprov.go.id)

Tim peneliti dari Universitas Duke, Amerika Serikat, merilis temuan terbaru terkait deforestasi di Indonesia (01/02/2019).

Dalam makalah riset berjudul What causes deforestation in Indonesia? (2019), tim peneliti itu menyebut tingkat deforestasi Indonesia masih tinggi sehingga mengundang kekhawatiran global.

Badan PBB untuk Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO) mendefinisikan deforestasi sebagai peristiwa hilangnya lahan tutupan hutan akibat kegiatan manusia ataupun bencana alam.

Jika terjadi dalam skala besar, deforestasi akan mengancam kehidupan ribuan spesies, berisiko menimbulkan bencana erosi dan banjir, menurunkan kualitas air, serta berpotensi menggoyah ketahanan iklim global.

Menurut para peneliti, deforestasi semacam itu terjadi di Indonesia akibat faktor yang beragam.

Misalnya, kerusakan hutan di Papua mayoritas terjadi karena industri kayu gelondongan. Tapi untuk kasus di Sumatera dan Kalimantan, penyebab utama deforestasi adalah industri perkebunan kelapa sawit serta fenomena El Nino yang rawan memicu kebakaran hutan.

Karena itu, Kemen G. Austin, salah satu peneliti yang terlibat dalam studi ini, menyebut kerusakan hutan di Indonesia tidak bisa ditangani dengan kebijakan yang bersifat general.

Ia menilai bahwa pemerintah Indonesia perlu menyusun rencana spesifik yang sesuai dengan penyebab deforestasi masing-masing daerah.

Berikut adalah sejumlah faktor penyebab deforestasi Indonesia yang ditemukan para peneliti sepanjang periode 2011 - 2016:


1. Industri Kelapa Sawit

Menurut analisis pencitraan satelit yang dilakukan tim peneliti, industri kelapa sawit masih menjadi penyebab deforestasi terbesar di Indonesia.

Selama periode tahun 2011 – 2016, peneliti menemukan industri sawit telah mengakibatkan deforestasi seluas 2,08 juta hektar atau 23 persen dari kerusakan hutan nasional.

Meski terdapat juga di Sumatera dan Papua, deforestasi jenis ini ditemukan paling banyak terjadi di Kalimantan.


2. Konversi Hutan Menjadi Semak Belukar

Penyebab deforestasi terbesar setelah industri sawit adalah konversi hutan menjadi semak belukar atau padang rumput. Menurut amatan peneliti, kerusakan hutan jenis ini mayoritas terjadi akibat kebakaran hutan.

Sepanjang tahun 2011 – 2016, terjadi konversi hutan seluas 1,84 juta hektar atau 20 persen dari deforestasi nasional. Kerusakan macam ini paling banyak terlihat di Sumatera.


3. Pertanian Skala Kecil

Pertanian skala kecil merupakan faktor penyebab deforestasi peringkat ke-3 di Indonesia.

Biarpun lahannya kecil-kecil dan tersebar, namun total luas hutan yang dirambah oleh kegiatan pertanian telah mencapai 1,36 juta hektar atau 15 persen dari deforestasi nasional.

Deforestasi jenis ini banyak ditemukan di Jawa, Sulawesi dan Nusa Tenggara.


4. Industri Penebangan Kayu

Deforestasi akibat penebangan kayu paling banyak terjadi pada tahun 2010 – 2012. Namun dalam keseluruhan pengamatan, hal ini telah menyebabkan kerusakan hutan seluas 1,26 juta hektar atau 14 persen dari deforestasi nasional.


5. Industri Perkebunan Skala Besar

Berdasar amatan citra satelit, peneliti menemukan ada cukup banyak deforestasi yang diakibatkan perkebunan skala besar.

Jenis tumbuhannya sendiri tidak dapat diketahui dengan spesifik. Namun luas totalnya mencapai 616 ribu hektar atau 7 persen dari deforestasi nasional.


6. Industri Perkebunan Skala Kecil

Lahan-lahan perkebunan yang kecil namun banyak tersebar juga mendorong deforestasi secara langsung.

Luas total deforestasi jenis ini adalah 662 ribu hektar atau 7 persen dari deforestasi nasional.


7. Jalur Pengangkutan Kayu

Jalur-jalur pengangkutan kayu gelondongan ditemukan banyak terdapat di dalam hutan, jauh dari desa ataupun lahan pertanian. Luas totalnya mencapai 357 ribu hektar atau 4 persen dari deforestasi nasional. 


8. Pertambangan

Pencitraan satelit memperlihatkan ada cukup banyak area bekas pertambangan di kawasan hutan, di mana kondisi tanahnya sudah berlubang-lubang.

Luas kerusakan hutan jenis ini mencapai 219 ribu hektar atau sekitar 2 persen dari deforestasi nasional.


9. Ekspansi Kota dan Faktor Alam Lain

Berbagai aktivitas pembangunan seperti pengembangan lahan perumahan serta pembukaan lapangan golf tercatat ikut menyumbang kerusakan hutan, namun skalanya masih terbilang kecil.

Jika digabungkan dengan deforestasi akibat erosi pantai, tanah longsor, dan letusan gunung api, luas total kerusakan yang diakibatkan faktor-faktor ini mencapai 157 hektar atau 2 persen dari deforestasi nasional.


10. Tambak Ikan

Pencitraan satelit juga menangkap adanya tambak-tambak ikan di kawasan hutan. Luas totalnya mencapai 71 ribu hektar atau 1% dari deforestasi nasional. 

(Sumber: What causes deforestation in Indonesia? Environmental Research Letters, 2019)

 

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!