KESEHATAN

Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Apa Itu Budaya Sehat Jamu?

Budaya Sehat Jamu resmi menjadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada Desember 2023

AUTHOR / Tim Ruang Publik

Industri rumahan jamu kering di Madiun. ANTARA FOTO/Siswowidodo/YU
Industri rumahan jamu kering di Madiun. ANTARA FOTO/Siswowidodo/YU

KBR, Jakarta - Budaya Sehat Jamu resmi menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) UNESCO pada Desember 2023. Jamu menjadi benda ke-13 dari Indonesia yang ditetapkan sebagai warisan budaya UNESCO. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim mengatakan penetapan ini akan memperkuat upaya Indonesia untuk melindungi dan mengembangkan jamu sebagai warisan budaya, serta berkontribusi terhadap kesehatan dan kesejahteraan global.

Warisan Budaya Sehat Jamu yang dimaksud ini bukanlah produk jamu, melainkan yang berkaitan dengan peradaban. Dokter Inggrid Tania, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional & Jamu Indonesia (PDPOTJI) menyebut yang dimaksud Budaya Sehat Jamu ini seperti kebudayaan, pengetahuan tradisional, dan juga kearifan lokal bangsa Indonesia.

Baca juga: Jamu Ngatiyem, Potret Pergumulan Perempuan di Tengah Krisis

“[Warisan ini] dalam rangka memelihara kesehatan dan meningkatkan kesehatan dengan cara mengonsumsi jamu atau memakai jamu,” jelas Inggrid dalam perbincangan Ruang Publik, Kamis, (01/02/24).

red

Pengajuan Budaya Sehat Jamu sebagai warisan UNESCO sebenarnya sudah dilakukan sejak 2013. Proses panjang telah dilewati, mulai dari pengajuan Budaya Sehat Jamu sebagai warisan nasional ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terlebih dulu, peninjauan dokumen, penetapan Budaya Sehat Jamu sebagai warisan nasional di 2019, pengajuan kembali ke UNESCO di 2020, hingga akhirnya disetujui UNESCO pada akhir 2023.

Setelah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Inggrid berharap masa depan jamu bisa menjadi lebih baik sebab sudah diakui secara nasional dan internasional. Ia juga ingin agar Budaya Sehat Jamu ini bisa menyebarkan kebaikannya ke seluruh dunia.

“Yang diharapkan kontribusinya adalah membantu memelihara dan meningkatkan kesehatan dari seluruh warga dunia,” ujar Inggrid.

Bagaimana bisa mewujudkan harapan ini dan apa saja tantangannya? Simak jawabannya di Ruang Publik episode Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO, Masa Depan Jamu Makin Baik?

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!