INTERNASIONAL

Kerugian Ekonomi Dunia akibat Sanitasi Buruk Mencapai US$260 Miliar per Tahun

KBR68H, Jakarta - Satu dari tiga orang di dunia saat ini tidak memiliki jamban. Bank Dunia merilis, kerugian ekonomi akibat ketiadaan akses sanitasi diperkirakan mencapai 260 miliar dolar per tahun.

AUTHOR / Doddy Rosadi

Kerugian Ekonomi Dunia akibat Sanitasi Buruk Mencapai US$260 Miliar per Tahun
sanitasi, kerugian ekonomi, bank dunia

KBR68H, Jakarta -  Satu dari tiga orang di dunia saat ini tidak memiliki jamban. Bank Dunia merilis,  kerugian ekonomi akibat ketiadaan akses sanitasi diperkirakan mencapai 260 miliar dolar per tahun.
 
Tanpa jamban atau sistem pengolahan limbah yang layak, banyak penduduk negara-negara berkembang  buang air besar (BAB) di sungai atau ladang, tanpa sadar menyebarkan kuman-kuman penyebab penyakit diare – yang merupakan penyebab kedua kematian balita – ke lingkungan mereka sendiri dan kawasan hilir mereka.

Presiden Bank Dunia Jim Young Kim mengatakan, kita semua harus memperbaiki sanitasi apabila bermaksud menghapus kemiskinan ekstrim pada tahun 2030 dan meningkatkan pendapatan dari 40% kalangan termiskin.

“Dari latar belakang saya di bidang kesehatan, saya memahami besarnya permasalahan ini. Ini adalah intervensi yang sangat penting. Dampak dari sanitasi buruk merupakan inti dari berbagai hambatan yang dihadapi kaum miskin dalam upaya mencapai kesejahteraan – kesehatan, pendidikan, lingkungan, kesejahteraan, kesetaraan, dan harga diri. Imbal hasil dari investasi sanitasi sangatlah tinggi, terutama untuk kalangan miskin.” Kata Jim, dalam keterangan pers yang diterima Portalkbr.com.

Diare menyebabkan kematian ribuan anak setiap harinya. Anak-anak yang selamat pun seringkali tidak bersekolah karena penyakit tersebut. Ketiadaan akses sanitasi paling merugikan kaum wanita dan anak perempuan, karena merekalah yang memiliki risiko keamanan tertinggi ketika mencari lokasi BAB, atau harus keluar sekolah ketika memasuki masa remaja karena tiadanya sarana sanitasi di sekolahnya. 

Sanitasi buruk juga berdampak pada kerugian ratusan miliar dolar per tahun dari turunnya kondisi kesehatan, lingkungan, dan pariwisata. Bank Dunia merupakan penyedia dana multilateral terbesar dalam pengembangan air bersih dan sanitasi. Pada tahun fiskal 2011, Bank Dunia mengalokasikan 4 miliar dolar untuk air bersih dan sanitasi. Dana tersebut membantu  9 juta orang memiliki akses terhadap layanan air bersih dan sanitasi yang layak. 

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!