INTERNASIONAL

Kejahatan Transnasional di Asia Hasilkan Uang Rp 900 Triliun per Tahun

KBR68H, Washington - Kejahatan transnasional / lintas negara di Asia Timur dan Pasifik memberi para komplotan kriminal penghasilan 90 miliar dolar atau sekitar Rp 900 triliun per tahun, sebagian besar berasal dari narkotika dan pemalsuan.

AUTHOR / Zulfian Bakar

Kejahatan Transnasional di Asia Hasilkan Uang Rp 900 Triliun per Tahun
kejahatan transnasional, uang, cina

KBR68H, Washington - Kejahatan transnasional / lintas negara di Asia Timur dan Pasifik memberi para komplotan kriminal penghasilan 90 miliar dolar atau sekitar Rp 900  triliun per tahun, sebagian besar berasal dari narkotika dan pemalsuan.  Wartawan VOA Daniel Schearf melaporkan dari Bangkok  mengenai studi baru PBB yang menunjukkan penghasilan para kriminal itu jauh lebih besar dari sebagian perekonomian di kawasan itu.

Badan  Obat-obatan dan Kejahatan PBB / UNODC mengatakan kelompok-kelompok kriminal di Asia Timur dan Pasifik terorganisir dengan baik, menjangkau pemasok sampai sejauh Afrika dan pasar-pasar di seluruh Asia dan masuk ke Eropa serta  Amerika Utara.

Dan mereka mendapat puluhan miliar dolar dengan menjual narkotika, barang-barang palsu, kayu ilegal dan flora serta fauna langka dan  menyelundupkan manusia.

UNODC hari Selasa merilis sebuah studi berjudul “Evaluasi ancaman Kejahatan Terorganisasi Lintas Negara di Asia Timur dan Pasifik”

Giovanni Broussard, pejabat UNODC di Bangkok menyusun beberapa bab laporan itu. Ia mengatakan, kejahatan lintas negara lebih besar dari GDP  beberapa negara.

“90 milyar dolar uang hasil kejahatan per tahun, ini dua kali GDP Myanmar, delapan kali GDP Kamboja dan 13 kali GDP Laos.”katanya.

Studi PBB itu mengatakan penjualan heroin dan methamphetamines saja bernilai lebih dari 1/3 pendapatan para kriminal di kawasan itu. 

Kebanyakan heroin itu diproduksi di Birma dan dijual ke Tiongkok dan Asia Tenggara. Birma dan Tiongkok juga pembuat  dan eksportir utama methamphetamines.

Broussard mengatakan upaya-upaya memberantas produksi opium Afghanistan yang  dijadikan heroin, membuat petani di Birma meningkatkan produksi.

“Itu sebabnya kami sangat mendukung negara-negara agar bekerja sama ketika merancang strategi-strategi ini, untuk mencegah pindahnya kegiatan illegal dari ke negara lainnya.”lanjutnya.

Dalam laporan itu, Cina muncul sebagai salah satu pemain utama dalam kejahatan lintas negara. Barang-barang tiruan sebagian besar berasal dari Cina dan dijual ke Eropa dan Amerika , merupakan industri gelap terbesar yang nilainya sampai 24 miliar dolar lebih per tahun.

Obat-obatan palsu, terutama dari Cina  dan India, ditemukan di Asia Tenggara hingga Afrika,  meningkatkan resiko bahaya kesehatan. Cina juga merupakan konsumen terbesar flora dan fauna langka, sebagian besar hasil perburuan gelap di Indonesia, Filipina, Laos dan Kamboja.

Peningkatan permintaan Asia untuk obat-obatan tradisional dan perhiasan juga mendorong perburuan badak dan gajah di Afrika. (VOA)

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!