Dengarkan

KBR68H-  Penasihat Senior Partai Liberal Mark Textor menutup akun Twitter-nya setelah menerima ancaman kematian terkait kicauannya soal Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Terlalu banyak ancaman kematian,"ujar dia seperti dilansir Sydney Morning Herald.

Saat ini akun twitter resminya @markatextor telah dihapus. Namun saat ini muncul akun palsu atas nama yang sama.
 
Sebelumnya, Textor lewat akun twitternya telah menyindir Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa yang disamakan dengan bintang porno asal Filipina di era 1970an.

"Saya pikir memang saya sudah sangat keterlaluan dan saya meminta maaf tanpa syarat,"katanya kepada SBS. Sebelumnya, penasihat Perdana Menteri Australia Tony Abbott ini juga telah meminta maaf lewat twitter setelah kecaman bertubi-tubi ditujukan padanya.

Textor adalah salah satu orang paling berpengaruh di Australia. Selama 25 tahun, ia berkecimpung dalam hingar bingar politik. Keterampilannya telah membantu kemenangan pemilu bagi politisi top internasional, termasuk Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Walikota London Boris Johnson, serta kepala pemerintahan di Australia dan Selandia Baru. Itulah yang menyebabkan banyak orang terkejut, di mana seorang komunikator yang berpengalaman membuat semacam kecerobohan pada saat hubungan antara negaranya dan Indonesia tengah memanas.

Kicuan Textor memang tak hanya terkait sindiran yang ditujukan pada Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa. Dia juga mempersoalkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menggunakan twitter untuk memprotes skandal penyadapan Australia. Dia juga menyinggung kasus pengeboman di Bali dengan menyatakan tidak ada warga Indonesia yang di bom di Australia. Textor memposting komentar dengan foto pelaku bom Bali. (Sydney Morning Herald)

Baca juga:

Politisi Australia: Menlu Indonesia Mirip Bintang Porno

Sebut Marty Bintang Porno, Politisi Australia Minta Maaf