KBR- Wacana pemindahan jasad bekas Presiden Filipina, Ferdinand Marcos menuai kecaman. Para pengkritik Marcos berpendapat, tidak tepat untuk memberi tempat terhormat kepada mantan presiden yang dituduh bertanggung jawab atas pembunuhan ribuan orang, penyiksaaan, dan sejumlah penculikan yang sebagian masih belum terungkap.
Sebelumnya, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, sudah memberi persetujuan agar jasad pendahulunya, Ferdinand Marcos, dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan (TMP) di Manila. Duterte mengatakan pemindahan jenazah Marcos akan berlangsung bulan depan. Keluarga Marcos dikabarkan sudah mengunjungi pemakaman di kawasan Taguig, Manila, untuk memilih lokasi kuburannya dan melakukan persiapan awal.
Marcos dan istrinya, Imelda, berkuasa di Filipina selama lebih dari 20 tahun.
Marcos akhirnya tumbang setelah sekitar satu juta warga Filipina turun ke jalanan untuk menggulingkannya dalam aksi yang belakangan dikenal sebagai Revolusi Kekuatan Rakyat tahun 1986.
Saat ini, jasad Marcos diawetkan dan bisa dilihat masyarakat umum di kampung halamannya, Batac. (Mlk)
Sumber: BBC