INTERMEZZO

Berburu Makanan Pelengkap Buka Puasa di Pasar Benhil

KBR68H, Jakarta - Takjil, adalah makanan yang menjadi pelengkap saat berbuka puasa. Jika anda butuh info soal pusat takjil, Anda bisa coba mampir ke pusat takjil.

AUTHOR / Green Radio

Berburu Makanan Pelengkap Buka Puasa di Pasar Benhil
takjil, makanan buka puasa, pasar benhil, jakarta

KBR68H, Jakarta - Takjil, adalah makanan yang menjadi pelengkap saat berbuka puasa. Jika anda butuh info soal pusat takjil, Anda bisa coba mampir ke pusat takjil. Di sana ada beragam tajil yang bisa anda pilih. Dijamin anda akan  kebingungan memilih makanan atau minuman mana yang akan dibeli, karena semuanya terlihat menggiurkan dengan harga yang terjangkau.

Salah satunya di Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat. Pilihan makanan di pasar takjil ini lengkap. Mulai dari jajanan khas, seperti gorengan, es buah, hingga lauk berat seperti ikan bakar dan masakan Padang. Pasar Takjil Benhil, buka sore hingga malam dengan kisaran harganya mulai dari Rp 1.000 – Rp 40.000.

Kalau ingin mencicipi Lemang Tapai yang bercita rasa asli Padang, mampirlah ke Jalan Kramat Raya. Tepatnya di sebelah bioskop Grand, jajanan berjejer mulai nasi kapau, lemang tapai, kupat ketan kelapa, kue bendera, keripik balado, hingga bubur kampiun. Pasar takjil Kramat buka pukul 12.00-21.00, dengan kisaran harga Rp 1.500-Rp 2.000.

Di Jakarta Barat ada pasar takjil di Jalan Panjang. Di sepanjang jalan itu berderet pedagang yang sudah tahunan berdagang. Takjil manis dan hangat seperti bubur sumsum dan kolak menjadi menu utama. Kue tradisional seperti Putu Ayu, Nagasari, dan Bugis plus camilan gurih seperti mendoan, arem-arem, dan bakwan. Es Kelapa Muda, Dawet, serta Pisang Ijo banyak disukai pembeli. Pasar ini buka mulai pukul 15.00-19.00 dengan kisaran harga Rp 1.000- puluhan ribu rupiah.

Editor: Doddy Rosadi

Sumber: Green Radio

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!