INDONESIA

Puluhan Kandidat LGBT Maju di Pemilu Nepal

Bulan November nanti, masyarakat Nepal akan mengikuti Pemilihan Dewan Konstituen. Dan 62 kandidat LGBT ikut mencalonkan diri.

AUTHOR / Sunil Neupane

Puluhan Kandidat LGBT Maju di Pemilu Nepal
Nepal, pemilu, kandidate LGBT, Blue Diamond Society, Sunil Babu Pant

Para kandidat dari komunitas Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender mengumumkan pencalonan mereka dalam pemilu Nepal November mendatang.

Ke-62 orang itu adalah anggota Blue Diamond Society, sebuah LSM yang memperjuangkan hak-hak LGBT.

Salah satunya Bhumika Shrestha. 

“Banyak partai politik yang masih tidak percaya kalau kami mampu. Dalam pemilu lalu partai politik hanya menampung masalah kami tapi tidak mempraktikkannya. Itu alasan kami sekarang ikut mencalonkan diri.”

Para calon berasal dari penjuru negeri dan beberapa sudah bergabung dengan partai politik, seperti Bhumika.

Dia adalah anggota Partai Kongres Nepal, partai kedua terbesar di negara itu.

“Dalam Dewan sebelumnya, hanya ada 1 anggota komunitas kami. Padahal jumlah kami banyak dan kami tidak terwakili secara memadai. Sekarang kami meminta keterwakilan yang adil di Parlemen. Kami yakin saat ini semua partai politik mau mencalonkan kami.”

Mereka mendesak partai politik untuk memberi mereka dukungan untuk bertarung dalam pemilu nanti.

Sunil Babu Pant, adalah satu-satu pengacara di Nepal yang secara terbuka mengaku sebagai gay dan menjadi anggota Dewan Konstituen.

“Dalam pemilu lalu, negeri ini belum siap mendukung kami. Tapi sebuah partai kecil dengan iklas mendukung kami. Tapi selama lima tahun terakhir kami berusaha meyakinkan partai yang lebih besar. Agar bisa menjadikan masalah kami menjadi isu nasional dan bisa didengar. Dalam hal ini partai besar lebih efektif.”

Tapi jika mereka gagal mendapat dukungan dari partai besar, mereka tetap bisa maju sebagai calon independen.

Partai ketiga terbesar di negeri itu, Partai Komunis Nepal, baru-baru ini mengadakan upacara penyambutan para kandidat LGBT.

Belum jelas berapa banyak kandidat gay yang akan maju dengan dukungan partai. 

Tapi presiden Partai itu, Jhalanath Khanal, mengatakan mereka membuka pintu partai untuk komunitas LGBT.

“Merupakan tanggung jawab kami untuk menetapkan hak-hak Anda. Dan kami berpikir tentang kesejahteraan komunitas Anda. Ketika Majelis Konstituen terbentuk dalam waktu dekat, kita akan berjuang bersama untuk hak-hak Anda. Percayalah kepada kami, Anda akan mendapatkan tanggung jawab yang sesuai dengan kemampuan Anda.”

Pemerintah Nepal melegalkan homoseksualitas pada 2007.

Dan Mahkamah Agung sudah memerintahkan pemerintah untuk menghapus semua aturan hukum yang mendiskrimisi orang karena orientasi seksual atau identitas gendernya.

Empat tahun kemudian, sensus di Nepal mengakui jenis kelamin ketiga, selain laki-laki dan perempuan.

Tapi meski ada serangkaian perubahan positif, Nepal masih merupakan negara konservatif dan diskriminasi masih terjadi.

Saat ini sedang berlangsung Festival Teej, festival untuk perempuan Nepal, dan para LGBT berkumpul untuk ikut merayakannya.

Mereka mengadakannya di kantor Blue Diamond Society dan setengah diantaranya berpakaian merah.

Ini adalah lagu wajib komunitas LGBT....liriknya tentang tuntutan mereka atas atas persamaan hak.

Umesh Pandey, 35 tahun, adalah seorang koreografer.

Dia siap berjuang mendapatkan kursi di pemilu mendatang.

“Jika saya menang, saya akan bekerja dengan cara berbeda. Kami tidak punya anak, sehingga bisa fokus pada pekerjaan. Kami bisa bekerja dengan adil dan bebas. Jika saya dapat kesempatan, saya hanya akan mengabdi untuk bangsa ini.”


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!