INDONESIA

Parade Penis di Festival Kanamara Matsuri, Jepang

Penis diarak keliling kota Pastikan Anda ada di Kota Kawasaki, Jepang.

AUTHOR / Aika Augustine

Parade Penis di Festival Kanamara Matsuri, Jepang
Parade, Festival, Kanamara Matsuri, Jepang

Parade Penis di Festival Kanamara Matsuri, Jepang

Penis diarak di tengah kerumunan manusia? Pastikan Anda ada di Kota Kawasaki.

Jepang adalah salah satu negara yang maju di bidang teknologi, sekaligus menjunjung tinggi nilai tradisi. Salah satunya diusung lewat Festival Shinto Kanamara Matsuri.

Secara harafiah, "Kanamara Matsuri" berarti Dewa Penis Besar. Di festival ini, orang berbondong-bondong mengarak sebuah patung replika penis berwarna merah muda berukuran raksasa. Selain patung replika penis, mereka juga mengarak sebuah patung replika penis besi raksasa. Laki-laki yang mengarak patung ini pun berpakaian seperti perempuan. Tidak hanya warga Kota Kawasaki yang ikut dalam arak-arakan ini, tapi juga turis asing yang ikut memadati jalanan kota.

Menurut legeda, kisah ini berawal saat iblis jatuh cinta pada seorang gadis cantik. Namun cintanya ditolak dan sang gadis memilih menikah dengan laki-laki lain. Lantaran geram sang iblis kemudian bersembunyi di dalam vagina si perempuan dan mengebiri penis si suami. Hal ini diulang lagi ketika si perempuan menikah untuk kali kedua. Alhasil, si perempuan pun minta bantuan dari seorang pandai besi untuk membuat penis besi untuk memerangi iblis. Iblis pun akhirnya pergi untuk selamanya.

Setelah itu pemimpin Shinto di Jepang memerintahkan warga untuk membangun sebuah kuil penis raksasa di kota Kawasaki. Kuil ini ramai dikunjungi utamanya oleh pekerja seks yang meminta perlindungan dari penyakit menular seksual.

Lama kelamaan, tak hanya pekerja seks yang datang ke sana, tapi juga mereka yang datang dan berdoa meminta kesuburan, pernikahan yang langgeng dan kelahiran sehat untuk calon jabang bayi. Festival Kanamara Matsuri sudah berlangsung sejak tahun 1600-an untuk menghormati kesuburan dan mencegah penyakit seksual yang menular.

Di festival ini, semuanya adalah soal penis. Tak heran bila semua kios-kios penjaja menjual cinderamata penis semisal gantungan kunci, pena, permen, mainan, cokelat dan pernak-pernik lainnya. Barang yang paling populer diburu pengunjung adalah permen lolipop berbentuk penis dan vagina. Hmmm... seperti apa ya rasanya...

Salah satu pesan yang diusung festival ini adalah membantu Orang dengan HIV AIDS atau ODHA di Jepang. Data resmi tiga tahun lalu menunjukkan kalau total jumlah ODHA meningkat dua ribu jiwa. Seluruh hasil penjualan barang-barang ini disumbangkan untuk penelitian HIV/Aids.

Tertarik? Kosongkanlah agenda Anda di pekan pertama bulan April mendatang untuk datang ke Kota Kawasaki untuk bergabung dengan festival dan parade di sana sejak pagi.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!