INDONESIA

Manila Meluncurkan Becak Motor Listrik

Lalu lintas di ibukota Filipina, Manila, sangat buruk. Mobil, bus dan sepeda motor berkontribusi besar pada kualitas udara kota itu.

AUTHOR / Jason Strother

Manila Meluncurkan Becak Motor Listrik
Philippines E trike, Jason Strother

Lalu lintas di ibukota Filipina, Manila, sangat buruk.

Mobil, bus dan sepeda motor berkontribusi besar pada kualitas udara kota itu.

Pemerintah bahkan memperingatkan warga kalau menghirup udara kota bisa meningkatkan resiko terkena infeksi saluran pernapasan.

Sebuah organisasi mencoba mengurangi emisi CO2 dengan menarik beberapa kendaraan itu dari dari jalanan dan menggantinya dengan kendaraan listrik.

Untuk bepergian di Manila, Anda mungkin membutuhkan kendaraan roda tiga mirip becak motor di Indonesia.
 
Kendaraan yang disebut trike ini dilengkapi kursi penumpang di samping atau belakang. Tak jarang sang sopir bermanuver di jalanan yang padat bahkan sampai naik ke trotoar.

Becak motor ini sangat berisik, asapnya pun tebal.
 
Tapi becak motor Alfredo Forelo berbeda.
 
Beberapa tahun lalu, supir 38 tahun ini menjual kendaraan lamanya dan menggantinya dengan becak motor bertenaga listrik.

Becak motor ini bisa memuat delapan penumpang dan suaranya nyaris tak terdengar...

Waktu masih mengendarai becak motor lama, ia sering sakit, seperti pilek, flu atau asma.  

Tapi sekarang tidak lagi. Becak motor listrik ini mudah dikendarai dan lebih nyaman ketimbang yang lama.

Saat ini baru ada 15 becak motor listrik yang beroperasi di jalanan.

Tapi Bank Pembangunan Asia (ADB) berencana untuk menambah armada becak listrik ini menjadi 100 ribu dalam lima tahun mendatang.
 
Sohail Hasnie, Kepala Program Becak Motor Listrik di ADB menjelaskan manfaat kendaraan baru ini. 

“Pemerintah Filipina membelanjakan hampir 100 miliar rupiah untuk mengimpor minyak. Dan tentu saja ada banyak cara yang tidak efisien yang dilakukan para supir becak motor ini yang memang tidak punya banyak pilihan dalam hal teknologi baru. Jika Anda adalah seorang pejalan kaki, tentu saja Anda suka berkendara dengan aman, nyaman dan udaranya jika bersih. Becak motor listrik ini memberikan semua solusi dalam satu tujuan.”
 
Hasnie memperkirakan kendaran roda tiga ini akan mengurangi lebih dari empat ton CO2 yang dihasilkan becak motor berbahan bakar bensin di Manila setiap tahun.

Tapi Beau Baconguis, Manajer Program Greenpeace Filipina, mengatakan becak motor listrik ini hanya mengubah sumber polusi asap saja.

“Bila Anda mengisi listrik ratusan ribu becak roda tiga ini, listrik yang digunakan akan sangat besar. Sedangkan pembangkit listrik masih sangat tergantung pada batu bara. Dampak lingkungan dalam hal emisi memang tidak langsung ... tapi emisi akan berasal dari pembangkit listrik.”
 
Pemerhati lingkungan lain mengatakan baterai ion lithium becak motor ini tidak terlalu menguntungkan seperti yang terlihat.
 
Red Constantino, Direktur Institut untuk Keberlangsungan Iklim dan Kota di Manila.
 
“Baterai ion lithium lebih mahal dan hampir tidak ada layanan purna jualnya di negeri ini. Jika satu sel saja rusak, seluruh baterai akan mati dan tidak ada bengkel untuk memperbaiki baterai semacam itu di sini.”
Constantino mengatakan meski baterai timbal tidak ramah lingkungan seperti lithium ion, setidaknya ada pusat daur ulangnya di Filipina.

Jenis baterai ini yang dipakai organisasinya untuk armada mobil penumpang listrik mereka yang disebut jeepney.

Di luar pusat perbelanjaan di Makati City Manila, para penumpang naik ke bagian belakang jeepney listrik dan dan supir pun mulai jalan.
 
Constantino mengatakan ini adalah alternatif yang lebih baik untuk kendaraan roda tiga listrik, baik dari segi lingkungan dan keselamatan.

“Semakin besar kendaraan, semakin efisien mengurangi emisi dan menggunakan lebih sedikit energi untuk mengangkut. Kendaraan roda tiga yang kecil, mendorong orang naik kendaraan ketimbang jalan kaki. Program dari ADB ini akan membuat kita menemukannya dimana-mana, bukan hanya untuk menggantikan becak motor yang ada saat ini. Kami juga prihatin dengan faktor keselamatannya. Mereka terkenal karena sering melanggar aturan lalu lintas."
 
Sohail Hasnie dari ADB mengakui becak roda tiga listrik mereka masih punya masalah yang harus diselesaikan, seperti layanan perbaikan baterai.

Tapi untuk punya seperti baterai jeepney listrik, harganya masih terlalu mahal untuk saaat ini kata dia.

“Anda perlu motor yang lebih besar, baterai yang lebih besar, sehingga membuat biaya akan terus membengkak.”

Dan ini adalah masalah besar, katanya, karena sebagian besar supir sudah punya kendaraan sendiri.

Hasnie menambahkan becak motor listrik ini akan membantu supir miskin, seperti Alfredo Forelo, mencari nafkah lebih baik.

Kembali di jalanan dengan Forelo. Ia mengaku bisa mengantongi pendapatan lebih banyak dengan kendaraan listrik ini karena tak perlu membeli bensin. Sedangkan untuk mengisi baterai biayanya lebih murah.
 
Saya bertanya apakah dia akan kembali mengendarai becak motor bensinnya?

Dan dia bilang...tidak mau lagi.
 

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!