HEADLINE

Setnov Gantikan Ade Jadi Ketua Fraksi Golkar

Setnov menggantikan posisi Ade Komarudin yang ditujuk partai menggantikan dirinya menjadi Ketua DPR.

AUTHOR / Eli Kamilah

Setnov Gantikan Ade Jadi Ketua Fraksi Golkar
Eks Ketua DPR Setya Novanto (sumber: DPR)

KBR, Jakarta - Bekas ketua DPR Setya Novanto membenarkan saat ini menjabat ketua fraksi partai Golkar di DPR. Setnov menggantikan posisi Ade Komarudin yang ditujuk partai menggantikan dirinya menjadi Ketua DPR.

Ade Komarudin diajukan partai Golkar ke DPR dalam rapat paripurna hari ini.

"Rapat itu dengan persetujuan semua. Ade komarudin menggantikan saya yang mengundurkan diri, yang suratnya diserahkan dan dibacakan  MKD." Ujar Bekas Ketua DPR Setya Novanto, Jumat (18/12).


Ketika ditanya langkah apa yg akan dilakukan saat menjabat ketua fraksi, Setnov hanya menyampaikan terima kasih dan berjanji melakukan yang terbaik untuk rakyat.

Sebelumnya Setya Novanto  menyatakan mengundurkan diri sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat. Pernyataan pengunduran diri itu dikirimkan kepada Majelis Kehormatan Dewan. Surat diteken Setya di atas materai.

"Untuk menjaga harkat dan martabat serta kehormatan DPR serta demi menciptakan ketenangan masyarakat," ujar Setya dalam suratnya.

Dalam suratnya Setya menyatakan surat pernyataan itu dibuat dengan tulus. Dia berharap pernyataannya itu bermanfaat bagi kepentingan bangsa dan negara.

Usai membacakan surat pernyataan tersebut, MKD langsung membacakan keputusan. Sidang etik  MKD dinyatakan ditutup dengan menerima surat pengunduran diri tersebut. Terhitung mulai Rabu (16/12), MKD menyatakan Setya Novanto dinyatakan berhenti sebagai Ketua DPR.

Kasus ini mencuat setelah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said  melaporkan Ketua DPR Setya Novanto yang diduga mencatut nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia. 

Pelaporan itu dibarengi dengan penyerahan tiga halaman transkrip rekaman pembicaraan antara petinggi DPR dengan PT Freeport Indonesia yang mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Selain mencatut nama Jokowi dan JK untuk menjanjikan kelanjutan kontrak PT Freeport dengan meminta saham 20 persen yang disebut untuk RI-1 dan RI-2.

Sudirman juga melampirkan adanya permintaan supaya PT Freeport berinvestasi di proyek pembangunan PLTA di Urumuka, Papua, dengan meminta saham  sebesar 49 persen.  Selain itu Sudirman juga mengirimkan rekaman perbincangan dengan durasi sekira 12an menit.   

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!