BERITA
Kemendag Evaluasi Kebutuhan Sapi
Menteri Perdagangan Rahmat Gobel mengatakan, evaluasi dilakukan untuk menentukan kebutuhan impor yang harus diambil.
AUTHOR / Ninik Yuniati
KBR, Jakarta - Kementerian Perdagangan tengah mengevaluasi
kebutuhan sapi dan jumlah sapi lokal. Menteri Perdagangan Rahmat Gobel
mengatakan, evaluasi dilakukan untuk menentukan kebutuhan impor yang
harus diambil. Gobel mengaku mendapat banyak protes dari peternak Nusa
Tenggara Barat (NTB) karena sapinya tidak laku di pasar dalam negeri,
padahal di saat yang sama, pemerintah justru membuka keran impor.
"Kan
semua harus dihitung lagi, berapa total sebetulnya. Karena kita juga
begini, di satu sisi, ketika kita akan buka impor, peternak di NTB,
mengatakan, kita nggak bisa jual sapi, karena nggak ada pasarnya. Itu
alasan daripada peternak. Kita harus melihat, sebetulnya berapa yang
ada? Jangan nanti seolah-olah kita tidak memperhatikan para peternak
lokal," kata Rahmat Gobel di kantor BPS, Rabu (15/7/2015).
Menteri Perdagangan
Rahmat Gobel menambahkan, Jumat lalu telah menerbitkan izin
impor 50 ribu ekor sapi dari Australia. Kata dia, jumlah ini bisa
bertambah sesuai dengan kebutuhan riil pada kuartal ketiga
Juli-September. Keputusan impor ini diprotes oleh Australia karena
dinilai sangat menurun jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang
mencapai 250 ribu ekor.
Editor: Rony Sitanggang
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!