HEADLINE

Jatah Saham Freeport, Luhut Akui Riza Chalid Kawan Lama

Luhut sudah meminta izin presiden jika dipanggil MKD.

AUTHOR / Erric Permana

Jatah Saham Freeport, Luhut Akui Riza Chalid Kawan Lama
Menkopolhukam Luhut Pandjaitan (foto: KBR/Aisyah K.)

KBR, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan menyatakan sudah meminta izin kepada presiden jika nantinya dipanggil ke Mahkamah Kehormatan DPR. Dia memastikan akan hadir jika dipanggil oleh MKD. Presiden pun kata dia, sudah mempersilahlan dirinya untuk menjelaskan hal tersebut.

Luhut berjanji juga bakal menceritakan semua yang dirinya ketahui.

"Saya belum tahu, kalau saya dipanggil, besok. Saya sudah lapor presiden. Saya dipanggil, saya akan datang," ujar Luhut di Kantor Presiden, Kamis (03/12).


Sementara itu mengenai namanya yang sering disebut dalam transkrip rekaman permintaan jatah saham PT Freeport, Luhut mengatakan namanya seringkali disebut-sebut oleh orang lain dan itu merupakan hal wajar. Luhut mengaku kenal dengan Riza Chalid dan dia merupakan kawan lama.

Kasus ini mencuat setelah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said  melaporkan Ketua DPR Setya Novanto yang diduga mencatut nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia. 

Pelaporan itu dibarengi dengan penyerahan tiga halaman transkrip rekaman pembicaraan antara petinggi DPR dengan PT Freeport Indonesia yang mencatut nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Selain mencatut nama Jokowi dan JK untuk menjanjikan kelanjutan kontrak PT Freeport dengan meminta saham 20 persen yang disebut untuk RI-1 dan RI-2.

Sudirman juga melampirkan adanya permintaan supaya PT Freeport berinvestasi di proyek pembangunan PLTA di Urumuka, Papua, dengan meminta saham  sebesar 49 persen.  Selain itu Sudirman juga mengirimkan rekaman perbincangan dengan durasi sekira 12an menit.  Puluhan kali nama Menkopolhukam, Luhut Pandjaitan disebut dalam rekaman tersebut.


Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!