NASIONAL

Kemendikbudristek Siap Terapkan Kurikulum Merdeka secara Nasional

Sudah lebih dari 300 ribu satuan pendidikan umum yang secara sukarela menerapkan Kurikulum Merdeka.

AUTHOR / Hoirunnisa

Kurikulum Merdeka
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Anindito Aditomo saat Raker dengan Komisi X DPR (6/3/2024). (Foto: Youtube Komisi X DPR RI)

KBR, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengeklaim kesiapan menerapkan Kurikulum Merdeka secara nasional.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Anindito Aditomo mengungkapkan, sudah lebih dari 300 ribu satuan pendidikan umum yang secara sukarela menerapkan Kurikulum Merdeka.

"Dari penekanan, bahwa 300 ribu itu juga mencakup banyak sekali satuan pendidikan di daerah-daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar atau 3T lebih dari 6.200 satuan pendidikan. Disana, ini ada persepsi bahwa Kurikulum Merdeka seolah-olah hanya bisa diterapkan di kota, di sekolah-sekolah dengan fasilitas yang baik. Kami meyakinkan bahwa tidak demikian. Ini diterapkan di seluruh Indonesia termasuk di daerah-daerah yang paling sulit sekalipun. Dalam banyak kasus justru sekolah-sekolah di daerah yang sulit, justru yang mendapatkan manfaat paling besar dari Kurikulum Merdeka," kata Anindito dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, Rabu (6/3/2024).

Anindito juga mengeklaim, hasil asesmen nasional, menunjukkan bahwa Kurikulum Merdeka membantu pemulihan belajar secara nasional.

Selain itu, pemulihan belajar juga terjadi pada wilayah-wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar atau 3T.

Hingga kini, masih 115 ribuan satuan pendidikan yang belum menerapkan Kurikulum Merdeka.

Sedangkan pada Satuan Pendidikan di bawah Kementerian Agama sudah lebih dari setengah yang menerapkankan Kurikulum Merdeka, yaitu sebanyak 38 ribu dari 48 ribuan sekolah yang belum menerapkan.

Baca juga:

- Hari Guru Nasional 2023, Mendikbud Klaim Keberhasilan Program Kerjanya

- Mempertanyakan Klaim Mendikbud soal Magang Kampus Merdeka Bikin Gampang Cari Kerja

Anindito menyebut, tidak hanya para siswa tetapi juga seluruh tenaga pengajar merasakan manfaat Kurikulum Merdeka. Misalnya, dalam hal fleksibilitas pembelajaran.

"Sebagian besar guru di ratusan ribu satuan pendidikan ini memandang dan merasakan manfaat Kurikulum Merdeka yang memberikan fleksibilitas pembelajaran yang lebih," kata Dito.

Secara umum, penerapan Kurikulum Merdeka juga sudah melalui persiapan dan tahapan yang berkelanjutan, serta melibatkan berbagai pihak terkait.

Editor: Fadli

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!