EDITORIAL

Usut Tuntas Ledakan Gudang Peluru

Entah mimpi apa yang datang dalam tidur Sertu Iman Suyudi. Pria yang bertugas di Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan (Fasharkan) Pangkalan Utama TNI AL III ini meregang nyawa, karena ledakan gudang amunisi yang terjadi kemarin pagi. Iman menjadi satu-sat

AUTHOR / KBR68H

Usut Tuntas Ledakan Gudang Peluru
gudang peluru, tni al, cilandak, Iman Suyudi

Entah mimpi apa yang datang dalam tidur Sertu Iman Suyudi. Pria yang bertugas di Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan (Fasharkan) Pangkalan Utama TNI AL III ini meregang nyawa, karena ledakan gudang amunisi yang terjadi kemarin pagi. Iman menjadi satu-satunya korban tewas, dan kita harapkan tetap demikian. TNI AL mencatat ada 87 korban luka-luka akibat ledakan gudang amunisi di Tanjung Priok itu. Mayoritas menderita patah tulang dan luka akibat serpihan.

Ledakan kemarin mengingatkan kita pada ledakan gudang amunisi milik Marinir 1984 lalu. Isi gudang yang terletak di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan itu meledak dan berterbangan ke segala penjuru. Jakarta malam itu bak sedang berpesta. Gelapnya langit, berubah terang benderang dari roket yang berseliweran. Bahkan kantor Kepolisian Jakarta turut kebagian jatah amunisi. Sebuah roket menancap di halaman belakang gedung yang sehari-hari melayani pengurusan STNK. Roket juga menghajar salah satu ruangan di Rumah Sakit Fatmawati. Total ada 370-an pasien rumah sakit tersebut yang terpaksa diungsikan. Roket lainnya mendarat di Depok dan juga Condet. Kawasan terakhir berjarak 7 km dari Cilandak.

Bagi mereka yang mengalami langsung peristiwa tersebut, dunia saat itu seakan mau kiamat. Suara dentuman keras menggema, bak hendak memecahkan gendang telinga. Warga berlarian menyelamatkan diri, sementara para marinir tergopoh-gopoh mengevakuasi kendaraan tempur mereka guna meminimalkan kerusakan.

Hasil penyelidikan pasca ledakan menyebut suhu panas yang melanda Jakarta saat itu sebagai salah satu penyebab ledakan. Sebab lain  soal ventilasi.

30 tahun kemudian ledakan yang sama juga terjadi. Kali ini tidak di Cilandak, tapi di gudang amunisi TNI AL di Tanjung Priok. Kesimpulan sementara menyebutkan, ledakan dipicu oleh korsleting listrik yang menyambar amunisi. Seakan hendak menenangkan, TNI menyebut tak ada amunisi berat yang disimpan di sana. Gudang yang meledak hanya berisi amunisi senjata laras pendek dan panjang. Seluruh korban dipastikan anggota TNI AL dan tidak ada korban sipil.

Kita turut prihatin atas musibah yang menimpa matra laut angkatan perang kita. Satu korban tewas bukanlah angka kecil yang bisa disepelekan begitu saja. Perhatian lebih harus diberikan kepada mereka yang terluka. Tak kalah penting adalah penyelidikan guna mengetahui sumber ledakan. Terasa aneh di telinga kalau ledakan terjadi hanya gara-gara korsleting listrik. Apakah selama ini tidak ada pemeliharaan dan pemeriksaan terhadap sistem kelistrikan di sana?

Namanya gudang peluru, tentu ini instalasi rawan yang butuh pengamanan lebih. Penyelidikan tuntas kita harapkan bisa menghindari peristiwa serupa di tempat lain.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!