EDITORIAL

Bom Waktu Kependudukan

Kita sedang berhadapan dengan ledakan jumlah penduduk yang besar sekarang. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memperkirakan tahun ini jumlah penduduk akan mencapai 250 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun.

AUTHOR / KBR68H

Bom Waktu Kependudukan
jumlah penduduk, keluarga berencana, indonesia

KBR68H, Jakarta - Kita sedang berhadapan dengan ledakan jumlah penduduk yang besar sekarang. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memperkirakan tahun ini jumlah penduduk akan mencapai 250 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun. 


Sementara Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, angka kelahiran total tetap menunjukkan angka 2,6 anak per wanita. Kata BKKBN, ini artinya tak ada penurunan tingkat kelahiran dalam kurun 10 tahun terakhir. 


Data ini jauh lebih tinggi dibanding negara-negara lain yang pertumbuhan ekonominya sama dengan Indonesia. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia masih 1,5 persen. Sementara negara berkembang lain laju pertumbuhan penduduknya di bawah 1 persen.


Jumlah penduduk yang kian meningkat itu membawa dampak buruk. Misalnya, jumlah anak jalanan yang terus bertambah. Menurut Kementerian Sosial, 17 persen anak-anak Indonesia berpotensi menjadi anak jalanan.


Di Jakarta, data Dinas Sosial DKI menyebut pada 2012 terdapat 7.300 anak terlantar, meningkat 10 persen dari tahun sebelumnya. Kondisi ini pastinya juga terjadi di seluruh daerah. 


Belum lagi tingginya kematian ibu dan bayi.  Berdasarkan survei kedokteran pada 2012, angka kematian ibu masih di atas 200 setiap 100 ribu kelahiran. Sedangkan kematian anak di atas 34 per 100 ribu kelahiran. 


Mengapa pertambahan jumlah penduduk sulit sekali dikendalikan? Salah satu penyebabnya adalah meningkatnya jumlah pasangan usia muda. Dibanding lima tahun sebelumnya, jumlah pasangan muda yang mempunyai anak terus meningkat. Hal itu tak dibarengi dengan penggunaan KB yang hanya meningkat 5 persen dalam 5 tahun. 


Kalau sudah begini pemerintah akan sulit menyejahterakan rakyatnya. Bertambahnya penduduk berarti bertambah pula anggaran yang harus dikeluarkan untuk membantu masyarakat menengah dan bawah. 


Ledakan penduduk juga menyebabkan meningkatnya pengangguran. Unjung-ujungnya adalah masalah kemiskinan, meningkatnya kriminalitas serta minimnya kesempatan meraih pelayanan kesehatan, pendidikan dan sosial budaya. 


Untuk mengatasi masalah kependudukan di negeri ini, tak ada cara lain yang bisa dilakukan selain terus mengontrol kelahiran dengan program keluarga berencana. Selain itu, pemerintah harus meratakan kepadatan penduduk lewat transmigrasi dan membangun daerah di luar Jawa. Pasalnya, walaupun otonomi sudah dilakukan selama 10 tahun lebih, hanya sekitar 2 persen orang Jawa yang pergi keluar pulau lain seperti Papua dan Sumatera. 


Yang ketiga adalah meningkatkan pelayanan kesehatan dan meratakan mutu pendidikan di seluruh daerah. Ini menjadi penting karena Indonesia masih berada di urutan 124 dari 187 untuk kualitas Sumber Daya Manusia. 


Ledakan jumlah penduduk yang tak bisa dikendalikan akan menjadi bom waktu berbagai masalah di masa mendatang.


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!