BERITA

Peneliti Dorong Indonesia Siapkan Produksi Vaksin Dalam Negeri

""Harus menjadi perhatian pemerintah adalah persiapan peningkatan kapasitas inovasi dari hulu sampai ke hilir untuk produksi vaksin""

Resky Novianto

Peneliti Dorong Indonesia Siapkan Produksi Vaksin Dalam Negeri
ilustrasi vaksin covid-19

KBR, Jakarta - Peneliti Biomolekuler dari Universitas Nasional Australia, Australian National University (ANU), Ines Atmosukarto mendorong pemerintah menyiapkan kapasitas produksi vaksin jadi di dalam negeri.

Menurutnya, pandemi covid-19 harus dijadikan pelajaran soal ketergantungan Indonesia pada suplai vaksin dari luar negeri.

"Harus menjadi perhatian pemerintah adalah persiapan peningkatan kapasitas inovasi dari hulu sampai ke hilir untuk produksi vaksin. Hal ini bukan hanya untuk penanganan pandemi covid-19 sekarang, tetapi persiapan kita untuk menghadapi tantangan-tantangan dari patogen-patogen yang mungkin ada di masa depan," ujar Ines dalam Webinar dan Diskusi Publik "Skenario Pasca Pandemi", Rabu (1/9/2021).

Ines mengatakan, saat ini capaian vaksinasi di Indonesia masih jauh dari target. Oleh karena itu, pemerintah diminta melupakan target vaksinasi 70 persen dari masyarakat atau orang dewasa di Tanah Air.

"Karena angka (target) 70 persen itu sekarang tanpa adanya herd immunity maka sebenarnya angka itu sudah meaningless (tak berarti, red)," tuturnya.

Baca: Jokowi Perintahkan Percepatan Vaksinasi dari Pintu ke Pintu

Lebih lanjut, Ines berharap pemerintah bisa fokus mengusahakan cakupan vaksinasi yang seluas-luasnya.

Vaksinasi, kata dia, bukan hanya sebatas 70 persen dari orang dewasa, tapi seluas-luasnya dari seluruh masyarakat yang kebetulan di Indonesia vaksinasi untuk anak juga sudah dimulai.

"Cakupan vaksinasi dengan vaksin apapun yang yang yang ada. Jadi saya ingin menekankan juga bahwa saya juga semua vaksin yang sekarang mendapat izin edar dari Badan POM baik adanya, karena terbukti menurunkan derajat penyakit parah," ujarnya.

Baca juga: Menkes: Daerah Tak Perlu Tahan Stok Vaksin Covid-19

Selain itu, Ines mengingatkan booster vaksin saat ini bukan hal yang yang perlu diprioritaskan untuk masyarakat umum.

Ia hanya menekankan pemerataan dosis pertama dan kedua bagi masyarakat umum, baru kemudian dapat merencanakan booster bila pencapaian vaksinasi sudah tinggi.

"Seiring dengan didapatkannya data (vaksinasi satu dan dua) yang semakin banyak, maka akan bisa direncanakan mungkin suatu skema vaksinasi serentak di mana seluruh masyarakat Indonesia bisa mendapatkan vaksinasi ulang. Apakah ini dengan vaksin yang ada sekarang atau dengan vaksin yang update," pungkasnya.


Editor: Kurniati Syahdan

  • Vaksinasi Covid-19
  • vaksin covid-19
  • produksi vaksin dalam negeri
  • herd immunity

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!