BERITA
FOMO Sapiens : Paracetamol di Teluk Jakarta dan Gaya Kepemimpinan Marah-Marah
Paracetamol di Teluk Jakarta dan gaya kepemimpinan marah-marah
AUTHOR / Aika Renata
KBR (Jakarta) – Riset oleh sejumlah peneliti menemukan kandungan Parasetamol (Paracetamol) di perairan Teluk Jakarta. Kabarnya, pencemaran ini bersumber dari limbah perorangan, rumah sakit, dan industri farmasi. Obrolan FOMO Sapiens kali ini juga membahas efektivitas gaya kepemimpinan pejabat publik yang suka marah-marah, semisal Menteri Sosial, Tri Rismaharini yang viral lagi belakangan ini.
Kabar-kabar di atas menjadi bahasan di FOMO Sapiens minggu ini :
Paracetamol di Teluk Jakarta
Obat pereda nyeri dan demam, paracetamol menjadi bahan perbincangan warganet pasca riset berjudul 'Konsentrasi Tinggi Paracetamol di Wilayah Perairan Teluk Jakarta, Indonesia' yang ditulis Peneliti Oseanografi LIPI, Wulan Koagouw dan beberapa peneliti lain. Teluk Angke dan Ancol di Jakarta Utara tercemar paracetamol dengan konsentrasi tinggi. Penelitian ini melibatkan sampel dari empat wilayah teluk di Jakarta dan satu dari wilayah Pantai Eretan, Jawa Tengah. Kok bisa? Apa dampaknya bagi lingkungan dan manusia?
Baca juga : DLH Jateng: 63 Pencemar Bengawan Solo Diberi Sanksi
Gaya Kepemimpinan Marah-Marah
Menteri Sosial, Tri Rismaharini kembali disorot setelah meluapkan kemarahan pada seorang petugas Program Keluarga Harapan (PKH) di Gorontalo pasca memergoki data penerima bansos yang tak sinkron. Menteri Risma bahkan disarankan sejumlah pihak untuk ikut terapi kesabaran karena dinilai saking seringnya marah-marah. Tapi, seberapa efektif gaya kepimpinan marah-marah diterapkan di era modern?
Baca juga : Sengkarut Data Penerima Bansos
Selain dua kabar di atas, FOMO Sapiens kali ini juga mengulas terpilihnya Kota Blitar menjadi percontohan "new normal." Terakhir, perkara ejekan aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg pada para pemimpin dunia terkait komitmen perubahan iklim yang mereka buat.
Simak obrolannya di FOMO Sapiens pekan ini bareng Ian Hugen dan Aika Renata!
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!