Article Image

DISKO

Minta Maaf Lahir Batin ke Diri Sendiri juga Penting!

"Sering Memaafkan Orang Lain, Tapi Pernahkah Memaafkan Diri sendiri?"

KBR, Jakarta- Semalam dan pagi tadi, gema takbir terdengar di seluruh Indonesia. Ini jadi tanda perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah.

Pas di momen Lebaran ini, ucapan selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri dan permintaan maaf lahir batin ke saudara serta kolega tentu banyak kita kirim dan terima, baik secara lisan langsung maupun lewat pesan di media sosial.

Tapi bicara soal saling memaafkan antar sesama manusia, pernah gak sih kalian memaafkan diri sendiri? Atau, selama Lebaran ini, kamu hanya fokus memaafkan orang-orang di sekitar saja?

Alangkah baiknya, di hari yang penuh dengan berkah ini. Kamu bisa memaafkan dirimu. Apalagi selama Idul Fitri ini, pasti udah gak kehitung deh, kamu sudah memaafkan berapa orang.

Kalau ke orang lain kan, saling maaf-memaafkannya bisa berbicara langsung, via chat, telpon, di media sosial, sampai video call yaa. Tak terbatas waktu dan tempat. Tapi kenapa ya kita sering memaafkan orang lain, tapi jarang memaafkan diri sendiri? Padahal enggak perlu repot tuh, nelepon atau chat duluan!

Psikolog Klinis Trauma & Relationship, sekaligus Author of “Cetak Biru Cinta”, Zahwa Islami mengatakan, manusia itu kerap terbelenggu ekspektasi. Inginnya sempurna, inginnya tak ada salah. Padahal kesalahan adalah hal yang wajar bagi seseorang.

"Coba ya namanya manusia kan pasti ada salahnya ya. Bahkan di dalam Al-Quran aja dibilang. kalau nggak ada makhluk yang sempurna. Yang sempurna hanya milik Allah gitu. Kenapa kita sebagai manusia sombong banget nih," ungkap Zahwa.

Tapi giliran memaafkan diri sendiri, tuh malah berasa aneh. Apalagi, kata Clinical Psychologist dari @personalgrowthid, Mutiara Maharini, manusia itu punya gengsi.

"Udah gitu pas mau minta maaf sama diri sendiri, ah aneh, gengsi ya kan. Ngapain minta maaf sama diri sendiri, kayak diri sendiri itu emang perlu di minta maaf ya? Kita bingung gitu sama konsep ini. Ini bukan konsep yang umum, dan maksudnya bukan hal yang sewajarnya," kata Mahari.

Padahal ya, kata Zahwa memaafkan diri sendiri itu penting loh. Jadi masih gengsi?

"Di saat naik-turun kehidupan kita. Mau malam, mau siang, pagi yang nemenin diri kita sendiri siapa? Diri kita sendiri. Kalau kita aja benci sama diri sendiri, ya ampun itu berat banget. Bahkan ngaca aja, aduh jelek banget. Atau ketika kita masuk ke kampus, terus habis itu keingat. Ya Allah aku ngapain sih ke kampus, orang enggak ada sumber kebahagiaan, aku masuk juga buat apa gitu," pungkas Zahwa.

Baca juga:

Cerita Dokter Noriyu Bertahan saat Gagal Nyaleg sampai Berhasil Bangkit!

Menguasai Manajemen Amarah

Nah kata Zahwa, perilaku membenci diri sendiri dan tidak mau memaafkan diri sendiri. Kita bisa kehilangan tujuan hidup kita loh!

Mau tau dong gimana cara memaafkan diri sendiri? Biar gak ngerasa aneh lagi gitu. Yuk simak podcast Disko (Diskusi Psikologi) di link berikut: