BERITA

Soal Kesetaraan Gender, Bali Dapat Nilai Terbaik se-Indonesia

""Kesetaraan gender bukan hanya persoalan pencapaian persamaan status dan kedudukan antara perempuan dan laki-laki, tetapi juga dapat bermakna sebagai persamaan peranan.""

Adi Ahdiat

Soal Kesetaraan Gender, Bali Dapat Nilai Terbaik se-Indonesia
Ilustrasi: Tari Kecak Ramayana, kesenian tradisional Bali yang dilakoni laki-laki dan perempuan. (Foto: Flickr/Bro. Jeffrey Pioquinto, SJ)

KBR, Jakarta - Bali bukan sekadar primadona pariwisata nasional. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Pulau Dewata ini juga merupakan provinsi dengan pencapaian kesetaraan gender terbaik se-Indonesia.

Hal tersebut disampaikan BPS dalam laporan Indeks Ketimpangan Gender 2018 yang dirilis Kamis (7/11/2019).

"Kesetaraan gender bukan hanya persoalan pencapaian persamaan status dan kedudukan antara perempuan dan laki-laki, tetapi juga dapat bermakna sebagai persamaan peranan," jelas BPS dalam laporannya.

"Maksud dari persamaan peran di sini adalah perempuan memiliki peranan yang proposional dalam hal: proses pengambilan keputusan di bidang politik, penyelenggaraan pemerintahan, dan kehidupan ekonomi," jelas BPS lagi.

BPS mencatat, sampai tahun 2018, lima provinsi dengan kesetaraan gender terbaik adalah:

    <li>Bali;</li>
    
    <li>Yogyakarta;</li>
    
    <li>Jakarta;</li>
    
    <li>Jawa Tengah, dan;</li>
    
    <li>Kepulauan Riau.</li></ol>
    

    "Sedangkan lima provinsi dengan capaian (kesetaraan gender) terburuk diduduki oleh Sulawesi Tenggara, Papua Barat, Kalimantan Barat, Maluku Utara, dan Kalimantan Tengah," jelas BPS.

    "Namun, sebagai catatan, pengukuran ketidaksetaraan ini hanya mencakup aspek kesehatan, pemberdayaan, serta akses dalam pasar tenaga kerja," tambah BPS.

    Dalam indeks gender ini, BPS membuat penilaian berdasarkan Angka Kematian Ibu (AKI), tingkat remaja perempuan yang melahirkan (adolescent fertility rate), persentase perempuan di parlemen, persentase perempuan berpendidikan minimal SMP, serta tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) menurut jenis kelamin.


    Di Skala Global, Nilai Kesetaraan Gender Indonesia Masih Rendah

    Menurut laporan BPS, dalam beberapa tahun belakangan kesetaraan gender Indonesia memang terus membaik.

    "Tingkat ketimpangan gender Indonesia selama periode 2000-2017 terus mengalami penurunan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kesetaraan gender di Indonesia semakin membaik," kata BPS.

    Namun, jika dilihat secara global, kesetaraan gender Indonesia masih di bawah rata-rata. Di kawasan Asia Tenggara saja Indonesia masih kalah dari negara-negara tetangga. 

    "(Di Asia Tenggara) Indonesia menempati posisi ke tujuh di bawah Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Filipina," kata BPS.

    "Perlu adanya usaha ekstra yang harus dilakukan pemerintah melalui berbagai kebijakan dari sisi kesehatan, pemberdayaan, dan akses dalam pasar tenaga kerja untuk mengejar ketertinggalan tersebut," kata BPS lagi.

    Sejak 2015 negara-negara anggota PBB memang sudah sepakat memasukkan perbaikan kesetaraan gender ke dalam rumusan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. Indonesia sendiri sudah menerbitkan Perpres 59/2017 yang berisi komitmen untuk memenuhi target-target SDGs tersebut.

    Salah satu target SDGs dalam hal kesetaraan gender adalah: "Mengeliminasi segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan pada ruang publik dan privat, termasuk perdagangan perempuan, kekerasan seksual, dan bentuk eksploitasi lainnya."

    Editor: Agus Luqman

  • kesetaraan gender
  • SDGs
  • Bali
  • gender
  • perempuan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!