BERITA

Tidak Punya Biaya Bersalin di Klinik, Angeline dihargai 600 Ribu

"Karena terbentur biaya, akhirnya Hamida merelakan anak kandungnya tersebut untuk diadopsi keluarga Margareth. "

Hermawan Arifianto

Tidak Punya Biaya Bersalin di Klinik, Angeline dihargai 600 Ribu
Tim dari P2TP2A berikan perlindungan terhadap ibu kandung Angeline yang depresi. Foto: Yulius Martony KBR

KBR, Banyuwangi- Hamidah ibu kandung Angeline merelakan anaknya diadopsi keluarga Margareth di Denpasar, Bali, karena tak mampu membayar biaya persalinan sebesar Rp 600 ribu. Salamah, Kakak Ipar Hamidah bercerita, adik iparnya itu melahirkan anak keduanya di salah satu klinik di Desa Canggu Badung, Bali. Namun Hamidah tak bisa melunasi biaya persalinan. Kata Salamah, di klinik itulah Hamidah berkenalan dengan keluarga Margareth. Setelah berkenalan itu Keluarga Margareth bersedia melunasi dan mengadopsi Angeline.

Ujarnya, pada saat persalinan Anggeline itu, Hamidah tidak pernah menghubungi keluarganya yang ada di Banyuwangi. Kata salamah, jika mengetahui adik iparnya tersebut membutuhkan uang bersalin, keluarganya akan mengusahakan uang bersalin tersebut.

“Tidak punyak biaya malah ibu hamida ini tidak tahu kayak apa anaknya, suaminya itu yang ngasi sama kakaknya. Cuma tahu bu Hamida itu tahu. Cuma itu dulu 600 iya 600 ribu tidak mampu itu. Kan tidak ada komunikasi itu setelah tidak ada, di sini tidak tahu kalau namanya Anggeline ya tahu-tahunya ada di TV tidak tahu. Cuman ada berita kalau yang adopsi anak ternyata ada berita kalau dari Polda Bali ke sini,” kata Salamah (11/6/2015).

Salamah menambahkan, sejak diadopsi keluarga Margareth itu, kerabat Hamidah tak pernah bertemu maupun mengenali wajah Angeline. Bahkan saat Angeline ramai diberitakan hilang, kerabatnya tak menyadari bila bocah itu anak Hamidah. Keluarga Hamidah baru tahu ketika ada Kepolisian Daerah Bali mencari Anggeline ke rumah Hamidah di Banyuwangi Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Angeline adalah anak kedua Hamidah dan Rosidiq. Hamidah berasal dari Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur. Hamidah anak ketujuh dari sembilan bersaudara dari pasangan Misyah dan Senimo. Hamidah sudah meninggalkan Banyuwangi untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Bali sejak berusia 15 tahun. Kemiskinan yang membelit keluarga Misyah membuat Hamidah hanya bisa sekolah hingga kelas 3 SD dan bekerja di usia belia. 

Sebelumnya, Kepolisian Daerah Bali akhirnya menemukan bocah perempuan asal Bali, Angeline, 8 tahun, yang hilang sejak Mei 2015. Angeline ditemukan dalam keadaan tewas dan dikubur di rumah ibu angkatnya, Margareth. 


Komisi Nasional Perlindungan Anak sempat mencurigai pelaku hilangnya bocah kelas III sekolah dasar itu justru keluarganya sendiri. Hingga akhirnya polisi menemukan Angeline tewas dengan luka dan dililit sebuah kain.

Editor: Dimas Rizky

  • bali
  • angeline
  • adopsi
  • pembunuhan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!