KBR, Gunem - Menteri Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise menangis, saat ditanya tentang nasib Engeline, bocah berusia 8 tahun yang tewas dikubur di dalam rumah ibu angkatnya, di Denpasar - Bali.
Hal itu terjadi saat wawancara dengan wartawan, dalam kunjungan kerjanya di Rembang, Jawa Tengah, hari Sabtu (27/06).
Yohana Yembise mengaku sedih jika mengingat kisah Engeline. Ia mendorong supaya kepolisian menuntaskan kasus tersebut. Menteri asal Papua ini setuju apabila tersangka pelaku pembunuhan Engeline, dihukum seberat beratnya.
“Jadi saya mengharapkan kedepan supaya kepolisian bekerja dengan jujur, menegakkan keadilan. Karena low enforcement kita sangat kurang, padahal Undang Undang sudah ada. Kalau tidak menangani serius, kapan kita bisa mengurangi angka kekerasan anak dan perempuan. Seharusnya dihukum berat. Kalau pelaku Narkoba saja bisa dihukum berat, masak anak meninggal seperti itu, tidak bisa, “ ungkapnya.
Yohana juga menyayangkan pernyataan pengacara tersangka Margriet, yang cenderung mencederai upaya perlindungan anak. Menurutnya, kalau semua mau jujur, tabir kematian Engeline akan cepat mengungkap siapa dalang dibalik peristiwa itu.
Dirinya menduga ada pembunuhan berencana, namun lebih baik menunggu hasil penyidikan Polda Bali.
Editor: Erric Permana