RUANG PUBLIK

Indonesia Juara Polusi Udara se-Asia Tenggara

"Indonesia menjadi negara peringkat ke-11 dengan kualitas udara terburuk di dunia. Sedangkan untuk kawasan Asia Tenggara, Indonesia adalah juaranya."

Adi Ahdiat

Indonesia Juara Polusi Udara se-Asia Tenggara
Ilustrasi. (Foto: ANTARA)

Indonesia merupakan negara dengan tingkat polusi udara tertinggi di Asia Tenggara.

Demikian dilaporkan IQ Air – Air Visual dalam World Air Quality Report 2018 yang dirilis Selasa  (5/3/2019).

IQ Air – Air Visual merupakan perusahaan pengembang aplikasi digital pemantau polusi udara pertama di dunia.

Melalui apps bernama Air Visual, mereka menyediakan database kualitas udara di lebih dari 10.000 lokasi di berbagai negara.

Dalam World Air Quality Report 2018, IQ Air – Air Visual menyajikan himpunan data kualitas udara di 73 negara sepanjang  2018. Berikut intisari laporannya.


Dari 73 Negara, Hanya 19 Negara yang Udaranya Bersih

Data kualitas udara dalam World Air Quality Report 2018 berasal dari beragam sumber. Mulai dari data satelit, data hasil pantauan pemerintah, sampai data hasil riset berbagai lembaga dan tenaga peneliti independen.

Data-data tersebut kemudian diproses dan divalidasi menggunakan artificial intelligence (AI) untuk menghasilkan data yang stabil dan akurat.

IQ Air- Air Visual juga menggunakan standar dari World Health Organization (WHO) serta United States Air Quality Index (US AQI) untuk mengukur tingkat pencemaran udara.

Dan hasilnya, dari pemantauan terhadap 73 negara, IQ Air – Air Visual menemukan hanya ada 19 negara yang memiliki kualitas udara baik.

Umumnya negara-negara yang tergolong bebas polusi udara berada di benua Eropa serta benua Amerika bagian utara.

Sementara untuk kawasan Asia Pasifik, negara yang memiliki kualitas udara baik hanya Jepang dan Australia saja.

Negara-negara dengan kualitas udara paling buruk banyak tersebar di benua Asia bagian Selatan, Timur dan Tengah. Bangladesh, Pakistan dan India menempati tiga peringkat teratas dunia dalam hal polusi udara.


Masyarakat Indonesia Rentan Terkena Masalah Pernapasan

Menurut pengukuran IQ Air- Air Visual, Indonesia memiliki tingkat polusi udara di atas rata-rata global, hingga menjadi negara peringkat ke-11 dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Sedangkan di kawasan Asia Tenggara, Indonesia menjadi juara polusi udara, mengalahkan Vietnam, Thailand, Cambodja, Singapura, dan juga Filipina.

Berdasarkan standar US AQI, udara Indonesia tergolong sebagai “unhealthy for sensitive groups”.

Artinya, masyarakat umum di Indonesia, terutama kelompok sensitif seperti anak-anak, ibu hamil dan lansia  rentan terkena iritasi dan berbagai masalah kesehatan yang terkait sistem pernapasan.

Sumber masalahnya beragam mulai dari polusi asap pembakaran kayu, pembakaran batubara, praktik industri, serta asap kendaraan bermotor.

Pada  2017 lalu Indonesia sebenarnya sudah mengadopsi standar emisi Euro 4 untuk mengurangi tingkat pencemaran akibat asap knalpot. Namun demikian, sampai sekarang penerapannya belum terlihat juga.


Baca Juga:

Distribusi Premium Menyalahi Hukum Lingkungan? Ini Kata Peneliti

Standar Emisi Euro 4 Berlaku Maret 2019, Jadi atau Tidak?


Data Polusi Udara untuk Mendorong Aksi Nyata

IQ Air – Air Visual menyebut bahwa saat ini polusi udara telah menjadi resiko kesehatan terbesar bagi umat manusia. Setiap tahunnya, polusi udara diperkirakan telah menyebabkan hingga 7 juta kematian di seluruh dunia.

Menurut data Bank Dunia, polusi udara juga menyebabkan kerugian ekonomi global sebesar $ 225 miliar atau setara Rp 3.183 triliun per tahunnya.

Karena itu, IQ Air – Air Visual menghimpun data polusi udara dan mendistribusikannya secara global dengan tujuan meningkatkan kesadaran warga dunia akan masalah tersebut.

Dalam laman profil di situs resminya, IQ Air – Air Visual menjelaskan bahwa, “Kami percaya data bisa mendorong aksi nyata. Tanpa data kualitas udara, bahaya polusi udara akan tetap tak terlihat dan tidak teratasi,” tulis mereka.

(Sumber: www.airvisual.com)

 

  • indonesia
  • polusi udara

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!