BERITA

Heli TNI Disiapkan untuk Distribusi Logistik Pemilu

"KPU Sulawesi Barat berencana menggunakan helikopter TNI untuk mendistribusikan logistik pemilu. Ini dilakukan untuk mengantisipasi cuaca buruk di sana."

Sukriwandi

Heli TNI Disiapkan untuk Distribusi Logistik Pemilu
Heli TNI, Logistik Pemilu, Polman

KBR68H, Polewali Mandar - KPU Sulawesi Barat berencana menggunakan helikopter TNI untuk mendistribusikan logistik pemilu. Ini dilakukan untuk mengantisipasi cuaca buruk di sana. (Baca: KPU: Amankan Logistik Pemilu dari Banjir)

Ketua KPU Sulawesi Barat, Usman Suhuria mengatakan, Kabupaten Mamasa, Mamuju Utara dan wilayah kepulauan lain di Sulawesi Barat menjadi perhatian. Sebab sejumlah wilayah itu sulit dijangkau apabila cuaca sedang buruk.

Usman menambahkan, KPU Sulbar sudah berkoordinasi dengan kepolisian serta TNI untuk merealisasikan rencana itu.

“Itu planning kalau-kalau situasinya memburuk baru direncanakan menggunakan helikopter. Daerah atau wilayah kabupaten di Sulbar ini yang rawan terjadi pendistribusian akan lambat Yaitu Mamasa khususnya wilayah batas daerah pedalaman terus daerah kepulauan seperti Balabalakang, antisipasinya kalau itu akan terus dikomunikasikan langsung dengan pihak Polri atau TNI,” jelas Ketua KPU Sulawesi Barat, Usman Suhuria.

Usman Suhuria berharap, dengan skenario seperti itu, pendistribusian logistik pemilu akan sampai tepat waktu. Ia menargetkan pendistribusian logistik pemilu rampung pada 8 April.

Logistik pemilu yang akan didistribusikan adalah Polman 167 desa, TPS 827, kotak suara 3.308, Surat Suara 1.246.316. Mamuju 153 desa, TPS 800, kotak suara 3.200, surat suara 995.400. Majene 82 desa, TPS 405, kotak suara 1.620, surat suara 434.024. Mamasa 178 desa, TPS 488, kotak suara 1.952 dan Kabupaten Mamuju Utara (Matra) 63 desa, TPS 300, kotak suara 1.200, surat suara 418.828.

Editor: Anto Sidharta


  • Heli TNI
  • Logistik Pemilu
  • Polman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!