Article Image

ARTIKEL PODCAST

Doyan Konten Receh, Risiko Brain Rot Mengintai

"Kecanduan koten receh lemahkan mental"

Podcast Disko episode ini kedatangan psikolog Sheirlen Octavia bahas brain rot.

KBR, Jakarta- Aktivitas apa yang paling banyak kalian lakukan buat isi waktu luang? Adakah kalian yang memilih scrolling konten-konten receh yang lucu dan beredar luas di jagad maya?

Hati-hati ya, karena kegiatan yang tampaknya sepele itu, rupanya berisiko buruk buat kesehatan mental yang kemudian diistilahkan dengan brain rot

Pada 2024, istilah brain rot menjadi populer dan banyak digunakan. Saking banyaknya brain rot terpilih sebagai Oxford Word of the Year.

Menurut Oxford Word of the Year, brain rot merujuk pada berkurangnya kemampuan otak akibat keseringan menonton konten daring berkualitas rendah. Dampaknya, seseorang akan menjadi tidak bersemangat setiap selesai browsing di internet.

Beberapa tanda brain rot:

  • Lebih tertarik scrolling media sosial ketimbang kumpul bersama teman, keluarga, atau kolega
  • Sulit menjauh dari gadget, bahkan saat bekerja
  • Terlalu sering memeriksa notifikasi ponsel
  • Terlalu sering terpapar informasi kurang penting
  • Susah tidur (insomnia)
  • Mengalami mata lelah atau sakit kepala setiap selesai memainkan gadget

Mutiara Maharini bersama Sheirlen Octavia ngobrolin soal nyandunya konten receh sampai bikin brain rot

Psikolog Klinis Sheirlen Octavia dari @personalgrowthid, tidak memungkiri kalau banyaknya konten receh yang beredar dan mudahnya akses membuat kita terjebak fenomena brain rot.

"Anak muda itu sering banget ya ngomong kata-kata FOMO. Nah, itu juga bisa jadi faktor yang bikin kita mencari-cari info-info yang apa sih sekarang yang lagi tren. Nah, kenapa yang tren itu juga biasanya hal-hal yang kurang oke dari segi kualitas? Karena ya memang itu lebih mudah untuk di-digest ya. Akhirnya kita malah nyari info itu sebanyak-banyaknya, sampai tau-tau kita jadi entah bisa doomscrolling," ujar Shierlen dalam Podcast Disko "Diskusi Psikologi"

Bahkan menurutnya, terlalu banyak mengkonsumsi, konten receh bisa mengikis kemampuan manusia berfikir kritis. Pasalnya, tak ada yang dapat didalami atau dipelajari dari konten-konten tersebut.

"Karena tadi doomscrolling itu kan berhubungan tuh sama brain rot, itu gampang banget buat kita jadi mudah terdistraksi. Karena kita susah fokus, kita jadi susah konsen, karena otak kita terbiasa untuk melihat sesuatu cepat, instan, terus singkat. Jadi susah banget untuk bisa fokus sama tugas-tugas yang butuh pemikiran yang dalam, atau mungkin butuh kita untuk stay lama di satu kerjaan, bisa sejam, dua jam." kata Shierlen.

Lebih lanjut soal brain rot, apa saja kondisi kesehatan mental yang turun karena terlalu sering terpapar konten receh dan gimana mengatasinya? Yuk dengarkan podcast Disko (Diskusi Psikologi) di link berikut: