ARTIKEL PODCAST
"Habis-Habisin Cuan buat Puasin Inner Child"
Mahari dan MJ bahas soal inner child di podcast Disko
KBR, Jakarta- Pernah nggak sih kamu bertindak impulsif, seperti berbelanja secara berlebihan, tapi berdalih kalau itu semu demi menyenangkan inner child?
Dosen Pikologi di Universitas Pembangunan Jaya, Maria Jane Tianoviani dalam podcast Disko "Diskusi Psikologi" menyebut, perilaku demikian masuk kategori revenge spending.
“Revenge spending ini bisa disimpulkan sebagai perilaku yang didorong oleh dorongan emosional seseorang, yang kemudian dampaknya memberikan rasa nyaman, rasa aman di dalam suasana atau skenario yang tidak bisa diprediksi,” ungkap MJ.
Baca juga:
- Kesehatan Mental Pelaku Judol dan Imbas ke Orang Terdekat
Maria Jane Tianoviani membahas soal gimana inner child mempengaruhi kebiasaan berbelanja seseorang.
Lebih lanjut, Dosen Pikologi di Universitas Pembangunan Jaya, Maria Jane Tianoviani menjelaskan revenge spending sering kali menjadi pelarian, ketika kita merasa tidak aman atau cemas terhadap situasi yang tidak dapat kita kendalikan.
"Revenge spending dikategorikan salah satu bentuk impulsive buying atau pembelian tanpa pikir panjang. Didorong emosional seseorang untuk memerikan rasa aman, rasa nyaman. Inner child itu bagian dari diri kita yang mewakili perasaan emosi masa anak-anak kita. Gak selamanya negatif, pasti ada positifnya," jelas MJ.
Yang perlu diketahui adalah, inner child merupakan konsep yang merujuk pada bagian dari diri kita, yang mewakili pengalaman emosional dari masa kanak-kanak. MJ menjelaskan, “Inner child sebenarnya bagian dari diri kita yang mewakili pengalaman emosi di masa anak-anak.”
Kata MJ, bagian diri ini menyimpan kenangan, luka, sampai kebutuhan yang mungkin tidak terpenuhi saat kita masih kecil. Inilah yang bisa mempengaruhi perilaku seseorang saat dewasa.
“Jadi perlu ada me time atau me moment untuk memberi pengertian yang bisa diterima secara logis oleh inner child kita. Soal revenge spending, kita perlu punya prioritas barang-barang atau prioritas kebutuhan yang harus kita penuhi dulu,” tambahnya.
Lalu gimana ya caranya kita bisa mengasuh inner child kita, sambil mengendalikan hawa napsu berbelanja? Yuk kita cek di podcast Disko (Diskusi Psikologi) di link berikut: