indeks
Cek Fakta: Artikel “Putra Mahkota Arab Saudi Sebut Indonesia Terlalu Sibuk Urusan Negara Lain”

Top 3 Hoax of the Week

Penulis: Aika Renata

Editor: Aika Renata

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
hoaks
Ilustrasi Top 3 Hoax of the Week. (FOTO: KBR X Mafindo)

KBR, Jakarta- Inilah top three hoax of the week pilihan yang beredar mulai dari tanggal 2 hingga 8 Agustus 2024. Berikut hasil periksa fakta pada akun Twitter/X @TurnBackHoax bersama Co-Founder dan Fact-Check Specialist Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) Aribowo Sasmito.

hoaks

Sebuah video reels di Facebook membagikan info seseorang yang diklaim terkena stroke kembali sadar ketika diberikan pertolongan pertama dengan cara menekan bagian bawah hidung. Cara itu diklaim menjadi alternatif ketika tidak menemukan jarum untuk menusuk jari tangan hingga keluar darah.

Bagaimana hasil periksa faktanya?

hoaks

Sejak pertengahan bulan lalu, beredar informasi dari sebuah akun Facebook yang mengklaim frekuensi suara dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Kabarnya, ini dibuktikan lewat kutipan Ilmuwan dunia, Nikola Tesla.

Pada komentarnya akun tersebut mengarahkan orang untuk mengunjungi Instagram tertentu supaya mendengarkan berbagai frekuensi suara yang ia sediakan.

Apakah kabar ini benar?

Baca juga:

hoaks

Beredar narasi di media sosial yang menyatakan bahwa Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman menyebut Indonesia terlalu sibuk dengan urusan negara lain. Narasi ini muncul dalam unggahan yang memperlihatkan tangkapan layar judul artikel detik.com. Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut merupakan hasil manipulasi.

Cek konten-nya di turnbackhoax.id ya!

Bagaimana pembahasan Top Three Hoax of The Week? Yuk simak podcast Cek Fakta selengkapnya di link berikut ini:

#podcast
#Mafindo
#TurnBackHoax
#CekFakta
#KBRPrime
#hoax

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...