"Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,4-6 persen, pada 2022 realisasi investasi harus tumbuh 22-33 persen."
Penulis: Ranu Arasyki
Editor:

KBR, Jakarta - Pemerintah akan berupaya menggenjot realisasi investasi sebesar 22-33 persen untuk meraih capaian pertumbuhan ekonomi di angka 5,4 -6 persen pada tahun depan.
Staf Ahli Bidang Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Heldy Satrya Putera mengatakan, realisasi tersebut sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menetapkan target investasi senilai Rp1.200 triliun pada 2022.
"Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,4-6 persen, pada 2022 realisasi investasi harus tumbuh 22-33 persen. Oleh karena itu, tahun ini target investasi sebesar Rp900 triliun, tahun depan bapak presiden memberikan arahan agar realisasi investasi Rp1.200 triliun," ujarnya pada Seminar Transformasi Perizinan Berbasis Risiko pada Sektor Pertambangan, Rabu (1/12/2021).
Baca Juga:
- Jokowi: Indonesia Konsisten Setop Ekspor Bahan Mentah
- Kementerian ESDM Optimistis Nol Emisi Penggunaan Listrik di 2060
Menurut dia, meski bukan perkara mudah, BKPM akan terus mendorong suntikan investasi asing dan dalam negeri di tengah perlambatan ekonomi dunia akibat pandemi.
"Ini bukan hal yang mudah di tengah kondisi pandemi Covid-19 masih berlangsung dan masih menghantui juga, karena di negara lain masih terjadi penularan yang makin meninggi," katanya.
Dia melaporkan, per Januari-September 2021, nilai investasi di Indonesia mencapai 73,3 persen. Penyebaran investasi itu lebih banyak menyasar di luar Pulau Jawa. Hal ini disebabkan potensi investasi dan perbaikan infrastruktur di luar Pulau Jawa dalam beberapa tahun terakhir berjalan sangat masif.
Pada 2020 realisasi investasi di Indonesia mengalami penurunan minus 2,4 persen, di saat investasi global terperosok hingga minus 40 persen.
Editor: Agus Luqman