ragam
Panen, Limbah Bonggol Jagung di Rembang Ganggu Lingkungan

"Misal ada yang mau ambil untuk kerajinan atau apa, monggo silahkan gratis, kita malah seneng,”

Penulis: Musyafa

Editor:

Google News
Warga membuang janggel atau bonggol jagung
Warga Desa Suntri, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, Jateng membuang janggel atau bonggol jagung di pinggir jalan raya, Selasa (12/03/24). (KBR/Musyafa).

KBR, Rembang- Puncak panen jagung di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah mengakibatkan melimpahnya limbah janggel atau bonggol  jagung setelah dipipil. Bahkan para petani  sampai kesulitan mencari tempat untuk pembuangan.

Suyono, seorang petani jagung di Desa Suntri Kecamatan Gunem mengatakan janggel tidak laku dijual. Kalaupun dipakai untuk bahan bakar memasak, harus dijemur dulu sampai kering.

“Warga lebih enak tetap pakai gas elpiji mas. Kadang kalau janggel kering dipakai untuk bahan bakar merebus air,” tuturnya, Selasa (12/03).

Lantaran kesulitan mencari lokasi pembuangan, petani akhirnya membuang janggel di pinggir-pinggir jalan. Jumlahnya menumpuk sangat banyak, sehingga mengganggu lingkungan.

“Kalau dekat lahan tegalan ya dibuang ke lahan. Nanti kalau cuaca panas, baru dibakar. Misal ada yang mau ambil untuk kerajinan atau apa, monggo silahkan gratis, kita malah seneng,” imbuh Suyono.

Baca juga:

Suyono,  petani jagung di Desa Suntri Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang,  menambahkan hasil panen jagung tahun ini relatif menurun, karena serangan hama ulat.

“Biasanya kalau kita nanam benih 10 pres dapat panen 4 ton, sekarang antara 2 – 3 ton,” terangnya.

Sedangkan dari sisi harga, pada panen raya mulai turun. Harga sempat menembus Rp 4.200, kemudian merosot hingga Rp 3.300 per Kg.

“Kalau harga 4 ribu, petani dapat hasil lumayan itu, bagus. Tapi kalau hanya 3 ribu, masih agak rugi. Cuman yang 3.300 ini, kelihatannya mulai naik lagi,” imbuh Suyono.

Komoditas jagung dari Kabupaten Rembang selama ini dikirim ke berbagai daerah, seperti Blora, Grobogan dan Semarang. Paling banyak untuk bahan pakan ternak dan industri makanan olahan.


Editor: Rony Sitanggang

janggel jagung
bonggol jagung
panen jagung

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...