ragam
Cek Fakta: Tanah Tanpa Sertifikat Elektronik Bakal Jadi Milik Negara

Top 3 Hoax of the Week

Penulis: Aika Renata

Editor: Aika Renata

Google News
hoaks
Ilustrasi Top 3 Hoax of the Week pilihan pekan ini. (FOTO: KBR X Mafindo)

KBR, Jakarta- Inilah top three hoax of the week pilihan yang beredar dari 14 hingga 20 Februari 2025. Berikut hasil periksa fakta dengan tingkat engagement paling tinggi pada akun Twitter/X @TurnBackHoax bersama Co-Founder dan Fact-Check Specialist Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) Aribowo Sasmito.

hoaks

China Ganti Nama Jalan di Indonesia

Sebuah video beredar di media sosial menampilkan penggantian nama sebuah jalan menjadi Hoo Eng Djie. Narasi yang beredar menyebutkan, penggantian nama itu dilakukan oleh pihak China. Video berdurasi kurang dari semenit itu mengaitkan peresmian nama jalan Hoo Eng Djie, dengan upaya penggantian nama di Jakarta saat Anies Baswedan menjabat sebagai gubernur.

Bagaimana hasil periksa faktanya?

hoaks

Tip Memutihkan Wajah Pakai Pasta Gigi

Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengeklaim tips memutihkan wajah pakai pasta gigi dengan cara digosokkan ke wajah. Dalam video ditunjukkan cara campuran yang digunakan dengan menambahkan kopi dan jeruk nipis.

Benarkah informasi itu?

Baca juga:

hoaks

Tanah Tanpa Sertifikat Elektronik Bakal Jadi Milik Negara

Ramai beredar di media sosial soal sertifikat tanah berbentuk kertas dan proses digitalisasinya. Narasi yang beredar yaitu sertifikat tanah yang masih berbentuk kertas tidak akan berlaku lagi sebab diganti versi digital. Bahkan sertifikat kertas diklaim akan dimusnahkan. Jika ada masyarakat yang menggunakan sertifikat kertas sebagai bukti kepemilikan, maka tanahnya akan diambil alih oleh pemerintah. Benarkah?

Cek konten-nya di turnbackhoax.id ya!

Bagaimana pembahasan Top Three Hoax of The Week? Yuk simak podcast Cek Fakta selengkapnya di link berikut ini:

#TurnBackHoax
#CekFakta
#hoaks
#Mafindo
#kbrprime
#hoax

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...