Namanya pernah disebut-sebut mendukung salah satu calon presiden membuat Sri Sultan Hamengku Buwono X
Penulis: Febriana Sinta
Editor:

KBR, Yogyakarta – Namanya pernah disebut-sebut mendukung salah satu calon presiden membuat Sri Sultan Hamengku Buwono X “gerah”.
Sultan meminta calon presiden dan partai politik tidak menggunakan namanya untuk mendongkrak perolehan suara pemilih.
Raja sekaligus Gubernur DIY tersebut menegaskan, kini dia tidak lagi menjadi bagian dari suatu partai politik. Karenanya, ia keberatan jika namanya digunakan dengan disembarangan. Nama Sultan pernah disebut-sebut sebagai calon presiden dari Partai Demokrat, dan disebut akan dijadikan juru kampanye (jurkam) dari Capres-Cawapres Prabowo-Hatta.
“Tidak ada yang menggubungi saya dan saya juga bukan kader partai, kenapa saya harus jadi jurkam, kan saya bukan kader partai. Untuk apa saya harus kampanye, berarti itu akan menguntungkan salah satu partai dan capres, saya kan tidak boleh berpartai. Dalam undang-undang saya sudah resmi keluar kan tidak boleh berpartai,” kata Sultan.
Sultan menyatakan, sejak Undang-Undang Keistimewaan DIY diberlakukan, ia dilarang untuk bergabung dalam salah satu partai politik. Namun Sultan tidak akan melarang jika keluarganya akan memihak kepada salah satu capres, asal bukan mengatasnamakan Kraton Yogyakarta.
Editor: Anto Sidharta