Gerakan Sejuta relawan Pengawas Pemilu menilai, tidak selesainya permasalahan Pemilu Legislatif di daerah menjadi penyebab rekapitulasi nasional oleh KPU hingga saat ini belum selesai.
Penulis: Wiwik Ermawati
Editor:

KBR, Jakarta - Gerakan Sejuta relawan Pengawas Pemilu menilai, tidak selesainya permasalahan Pemilu Legislatif di daerah menjadi penyebab rekapitulasi nasional oleh KPU hingga saat ini belum selesai. Padahal hari ini merupakan hari terakhir batas waktu KPU menghitung hasil Pemilu Legislatif.
Koordinator Gerakan Sejuta Relawan pengawas Pemilu Yusfitriadi mencontohkan, banyak Petugas Pemungutan Suara PPS yang menyerahkan semua masalah perhitungan suara ke KPU pusat. Hal ini membuat KPU kewalaham dalam menuntaskan berbagai masalah tersebut.(Baca: Ini Cara KPU Atasi Molor Rekapitulasi)
"Ada yang sengaja misalnya bermain pada uruusan data. Karena kompromi-kompromi dengan pihak partai politik kemudian konspirasi dengan calon. Atau juga terkait dengan kapasitas penyelenggara pemilu , yang belum memahami secara utuh bagaimana soal administratif. Kemudian mengurus pemilu, itu juga saya pikir sangat mungkin terjadi," kata Yusfitriadi dalam Program Sarapan Pagi
Koordinator Gerakan Sejuta Relawan pengawas Pemilu Yusfitriadi menambahkan, adanya petugas di daerah yang tidak profesional juga menyebabkan terjadinya kisruh dalam perhitungan suara di daerah.
Gerakan Sejuta Relawan Pengawas Pemilu pesimistis jika rekapitulasi nasional tersebu dapat rampung hari ini. Untuk itu KPU dihimbau meminta pemerintah mengeluarkan Perppu soal pemilu.
Editor: Sutami