Sejumlah pekerja Seks Komersial (PSK) Dolly di Surabaya yang dipulangkan ke Malang ternyata tak memiliki identitas yang jelas.
Penulis: Dhina Cahyatiningsih
Editor:

KBR, Malang – Sejumlah pekerja Seks Komersial (PSK) Dolly di Surabaya yang dipulangkan ke Malang ternyata tak memiliki identitas yang jelas.
Hal ini terungkap saat dinas kesehatan Kota Malang akan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada PSK itu. kepala Dinkes Kota Malang Asih Tri Rachmi mengaku mendapat surat rekomendasi dari Dinkes Provinsi Jawa Timur untuk melakukan cek kesehatan bagi 3 PSK Dolly asal Kota Malang.
Namun, setelah dicek ke lapangan, tidak ditemukan nama jalan yang tertulis pada data yang dikirimkan oleh dinkes provinsi.
“Alamatnya tidak jelas, dicari alamatnya juga tidak ada. Kejadian sebelumnya penitipan dari Tulungagung juga begitu. Jadi tak ada orangnya, tidak pulang ke Malang,” kata Asih di Balaikota Malang, Senin (16/6).
Asih akan melaporkan kembali data yang diduga palsu itu kepada Dinkes Provinsi Jatim. Sebelumnya juga pernah terjadi, PSK yang dipulangkan dari Tulungagung juga memiliki alamat fiktif.
Lokalisasi Dolly di Surabaya rencananya akan ditutup 18 Juni mendatang. Pemkot Surabaya akan memberikan modal dan pelatihan bagi PSK di Dolly. Mereka yang berasal dari luar kota akan dipulangkan ke daerah masing-masing.
Untuk itu Dinkes Provinsi Jatim merekomendasikan pada dinkes kota dan kabupaten tempat asal PSK Dolly untuk memeriksa kesehatannya, karena dikhawatirkan PSK terjangkit penyakit seks menular.
Asih mengaku sebagai bentuk antisipasi merebaknya penyakit seks menular, pihaknya sudah bekerjasama dengan berbagai LSM. KPA (Komisi Penanggulangan Aids) tergabung dengan LSM yang bergerak di bidang kesehatan seksual itu akan memberikan pembinaan dan terus berkoordinasi. Selain itu, lanjut Asih diharapkan masyarakat ikut mengawasi warga yang memliki potensi tinggi untuk terjangkit penyakit seks menular.
Editor: Antonius Eko