indeks
Propaganda Video Pelatihan Anak ISIS Beredar, Kepolisian Koordinasi dengan Kominfo

"Hal-hal yang berkaitan dengan pelatihan. Ini adalah bagian propaganda kelompok teroris,"

Penulis: Gilang Ramadhan

Editor:

Audio ini dihasilkan oleh AI
Google News
Propaganda Video Pelatihan Anak ISIS Beredar, Kepolisian Koordinasi dengan Kominfo
Video pelatihan anak ISIS. (Sumber: Jihadology)

KBR, Jakarta- Kepolisian Indonesia  berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait peredaran video pelatihan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Juru Bicara Kepolisian Negara Republik Indonesia, Boy Rafli Amar mengatakan, video itu bagian dari propaganda.

Video berdurasi 15 menit tersebut memperlihatkan kelompok ISIS melatih anak-anak asal Indonesia, Malaysia dan Filipina.

"Siapapun bisa menjadikan dunia maya sebagai alat propoganda. Termasuk hal-hal yang berbau terorisme. Hal-hal yang berkaitan dengan pelatihan. Ini adalah bagian propaganda kelompok teroris," kata Boy di Mabes Polri, Senin (18/05/16).


Video yang dirilis kelompok ISIS itu berjudul “The Generation of Epic Battles – Wil?yat al-Barakah”. Di akhir video anak-anak Asia itu membakar paspor mereka. Menyikapi video ini, Boy meminta masyarakat Indonesia untuk bijak dan tidak mudah terhasut.


"Mereka selalu mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut terhadap cara berpikir mereka dan tindakan-tindakan mereka," tambahnya.


Video ini dirilis kelompok ISIS di Hasakeh, wilayah timur laut Suriah. Pada bagian awal video, seorang militan ISIS yang diidentifikasi bernama Abu Naser al-Indonisi menggambarkan anak-anak sebagai anak dari kekhalifahan ISIS.


Editor: Rony Sitanggang

ISIS
Juru Bicara Kepolisian Negara Republik Indonesia
Boy Rafli Amar
video pelatihan ISIS
The Generation of Epic Battles – Wil?yat al-Barakah


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...