Pakistan baru-baru ini meluncurkan pengadilan keliling di kota Peshawar. Ruang sidang di dalam bus ini akan menangani kasus kejahatan ringan, sengketa warga dan kasus yang melibatkan anak.
Penulis: Malik Ayub Sumbal
Editor:
Pakistan baru-baru ini meluncurkan pengadilan keliling di kota Peshawar.
Ruang sidang di dalam bus ini akan menangani kasus kejahatan ringan, sengketa warga dan kasus yang melibatkan anak.
Tujuannya untuk mempercepat proses tumpukan kasus di pengadilan biasa.
Di Pakistan, penyelesaian kasus bisa berlarut-larut sampai puluhan tahun – secara nasional, ada 1 juta kasus yang tertunda.
Suami Gulab Jan telah membunuh putri mereka.
Ia lantas melaporkan kasus ini untuk mendapat keadilan di pengadilan keliling di kota Charsadda.
“Bila kami harus ke pengadilan biasa, ongkosnya terlalu mahal. Tapi berkat pengadilan keliling ini, kami bisa mendapatkan keadilan dengan cepat. Ini merupakan inisiatif yang bagus dari pemerintahan Therik-i-Insaf Pakistan, yang baru terpilih, di provinsi ini.”
Pengadilan keliling ini dibentuk Pengadilan Tinggi Provinsi Khyber Pakthunkhwa dan beroperasi di Peshawar dan sekitanya.
Di dalam bus, ada ruang sidang kecil, ruang hakim, ruang supir dan ruang tunggu.
Sardar Ahmed Khan adalah hakim yang sedang bertugas di pengadilan keliling ini. Ia duduk di balik meja seperti di ruang sidang biasa.
Ia tengah menyelesaikan kasus sengketa lahan yang banyak terjadi di provinsi itu.
“Ini kali pertama pengadilan kelililing beroperasi di Pakistan. Tujuannya memberikan keadilan yang cepat dan murah pada masyarakat miskin. Ini adalah hak dan kebutuhan dasar mereka. Kita harus berkomitmen dan berjuang agar program ini sukses. Kami melayani dan membuka akses seluas-luasnya agar masyarakat bisa mendapatkan keadilan.”
Di hari pertama, pengadilan keliling ini memutus 28 kasus yang telah ditunda selama bertahun-tahun di pengadilan biasa.
Salah satunya sengketa lahan yang dilaporkan oleh seorang buruh harian, Jahagir Khan.
Ia memasukkan laporannya 4 tahun lalu di pengadilan biasa tapi belum ada putusan apapun.
Sementara sidangnya di pengadilan keliling ini hanya butuh waktu kurang dari 1 jam.
“Proses sidang di pengadilan keliling sama seperti pengadilan biasa. Bedanya adalah Anda tidak perlu pergi jauh untuk mendapatkan keadilan. Keadilan yang datang kepada Anda. Ini adalah perubahan besar seperti yang diinginkan masyarakat.”
Pejabat pemerintah berharap pengadilan keliling ini bisa memberikan alternatif selain pengadilan Taliban dan perkumpulan tetua yang semuanya pria yang disebut Jirga.
Mereka juga memutus kasus dengan cepat ... tapi dengan hukuman yang sangat brutal, seperti pemerkosaan beramai-ramai, hukum rajam dan dikubur hidup-hidup.
Hakim Sardar Ahmed Khan mengatakan kendala mereka adalah keamanan.
“Jelas ada ancaman dari Taliban dan kelompok ekstrimis lain di provinsi ini. Tapi kami tidak bisa berhenti karena ini demi kepentingan masyarakat. Kami harus bisa memberikan keadilan apapun resoikonya.”
Secara keseluruhan ada 8 hakim dan 18 pengacara yang sudah dilatih untuk menangani kasus di pengadilan keliling ini.
Pemerintah berharap bisa meluncurkan 11 bus lain tahun ini, yang didanai PBB.