KBR68H, Jakarta - PDI Perjuangan dinilai tidak serius mengusung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden.
Penulis: Ade Irmansyah
Editor:

KBR68H, Jakarta - PDI Perjuangan dinilai tidak serius mengusung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden.
Pengamat Politik Yunarto Wijaya mengatakan, hal itu merujuk pada fakta bahwa hingga kini, belum ada iklan, baik di media cetak maupun elektronik yang menampilkan sosok Jokowi sebagai calon presiden. Iklan yang disajikan partai itu dinilai justru mengedepankan sosok Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
"Bagaimana proses kampanye kita lihat secara terpisah seakan-akan, ada kampanye yang mengatasnamakan Indonesia Hebat, dan ada kampanye yang seakan-akan mengedepankan JKW4P. Lalu kemudian bagaimana iklan yang sudah dipasang sebelum Jokowi mendeklarasikan diri itu tetap diteruskan dan sampai sekarang saya belum pernah melihat iklan PDIP yang menggunakan Jokowi sebagai endorser. Padahal kita tahu tujuan utama dari dideklarasikannya Jokowi sebelum pileg adalah untuk mendongkrak suara PDIP," ujarnya kepada wartawan di Warung Komando.
Yunarto Wijaya menambahkan, PDI Perjuangan setidaknya harus memeroleh suara sekurang-kurangnya 30 persen pada pemilu legislatif 9 April mendatang agar bisa mengajukan calon presiden. Perolehan suara minimal 30 persen diperlukan agar PDI Perjuangan tidak melakukan politik transaksional apabila memenangi pilpres nanti bisa terwujud.
Editor: Pebriansyah Ariefana