Kapal tangkapan yang digunakanpun memiliki daya tampung maksimal 30 gross ton. Sehingga, besarnya hasil tangkapan pada kisaran 5 hingga 15 ton.
Penulis: Jayanti Mandasari
Editor:

KBR, Pontianak - Nelayan di Provinsi Kalimantan Barat kerap kehilangan potensi tangkapan ikan dalam jumlah besar. Penyebabnya karena mereka tidak dilengkapi dengan kapal berteknologi canggih.
Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provins Kalbar, Gatot Rudiyono, saat ini pada umumnya nelayan hanya melaut di wilayah perairan Kalimantan Barat. Kapal tangkapan yang digunakanpun memiliki daya tampung maksimal 30 gross ton. Sehingga, besarnya hasil tangkapan pada kisaran 5 hingga 15 ton.
Kondisi itu, kata Gatot, kondisi itu berbeda dengan kapal nelayan asing. Wilayah tangkapan dengan kapal jenis itu dapat mencapai hingga wilayah laut zona ekonomi eksklusif (ZEE) dengan potensi tangkapan ikan mencapai 1 juta ton.
Belum adanya kapal nelayan Provinsi Kalbar yang mampu mencapai wilayah laut ZEE menyebabkan potensi ikan yang ada dimanfaatkan oleh nelayan-nelayan asing secara ilegal.
“Kalau kita sampai ini kebanyakan kapal-kapal di daerah pesisir. Jadi, sekali lagi saya sampaikan kita kebanyakan masih sampai di perairan Kalimantan Barat saja. Inikan, kita perlu sampai ke zona ekonomi eksklusif. Besar potensinya sampai 1 juta ton,” ujar Gatot Rudiyono kepada KBR di Pontianak, Kamis (23/4/2015).
Soal ini, Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Christiandy Sanjaya mengatakan, potensi kekayaan laut Kalimantan Barat yang tinggi, seharusnya dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. Salah satunya adalah dengan ketersediaan kapal-kapal penangkap ikan yang dilengkapi dengan teknologi canggih.
Kondisi itu akan membuat nelayan lokal tidak kalah dengan aktifitas nelayan asing yang mencoba melakukan illegal fishing (pencurian ikan) di wilayah perairan Kalimantan Barat.
Ditambahkan Christiandy, untuk menciptakan ketahanan maritim yang tangguh, dibutuhkan pula kepedulian para pengusaha galangan kapal lokal untuk menciptakan berbagai kapal penangkap ikan yang dilengkapi dengan teknologi canggih. Tujuannya agar kekayaan potensi kelautan di provinsi itu dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat.
Editor: Anto Sidharta