Din Minimi sebut kebijakan pemerintah Aceh tidak memperhatikan nasib eks-kombatan GAM.
Penulis: Eli Kamilah
Editor:

KBR, Jakarta- Kapolri Badrodin Haiti menegaskan pihaknya belum menerima pelimpahan kasus penyerahan diri kelompok bersenjata Din Minimi di Aceh dari Badan Intelejen Negara (BIN). Badrodin mengapersiasi penyerahan diri kelompok tersebut. Hal itu, kata dia bisa meringankan hukuman mereka.
"Tentu kalau dari perspektif polisi, proses hukum tetap lanjut. Tetapi memang ada keringam hukuman yang jadi pertimbangan, tetepi proses hukum tetap berjalan, tidak ada toleransi untuk itu," katanya, Selasa (29/12/2015).
Kemarin, kelompok eks kombatan GAM yang dipimpin Din Minimi telah menyerahkan diri secara resmi kepada BIN. Penyerahan diri dilakukan setelah melalui proses negosisasi. Rentetan aksi kekerasan bersenjata di Aceh, yang terjadi sejak awal 2014 lalu, sebagian diarahkan kepada kelompok Din Minimi sebagai pelaku utamanya.
Salah satunya adalah kasus penculikan dan pembunuhan dua aparat intelijen Kodim 0103 Aceh Utara, Maret lalu, walaupun dibantah oleh Din dan kawan-kawan. Dalam berbagai kesempatan, Din Minimi mengatakan, aksi itu mereka lakukan sebagai protes terhadap kebijakan pemerintah Aceh yang dianggap tidak memperhatikan nasib eks-kombatan GAM.
Editor: Malika


