indeks
Kasus Rasisme Kembali Melanda Dunia Sepakbola Italia

KBR68H

Penulis: Doddy Rosadi

Editor:

Google News
Kasus Rasisme Kembali Melanda Dunia Sepakbola Italia
rasisme, italia, boateng

KBR68H – Keputusan pemain tengah AC Milan Kevin-Prince Boateng yang langsung meninggalkan lapangan setelah menerima perlakukan rasis didukung oleh kelompok anti diskriminasi di Eropa FARE. Direktur eksekutif FARE Piara Powar mengatakan, keputusan yang diambil Boateng merupakan hal yang tepat. Dia meminta Federasi Sepakbola Italia segera mengambil tindakan terhadap kasus rasis tersebut.

“Saya salut dengan sikap Boateng dan juga rekan setimnya yang ikut meninggalkan lapangan. Ini bukan kali pertama seorang pemain meninggalkan lapangan setelah menerima perlakukan rasis. Apabila kasus ini tidak segera diselesaikan maka akan banyak lagi pemain yang menerima perlakukan rasis,”kata Piara.

Perlakukan rasis diterima Kevin-Prince Boateng saat AC Milan bertanding melawan Pro Patria. Pada menit ke-26, Boateng yang tengah menguasai bola tiba-tiba berhenti. Dia kemudian memungut bola dan menendang bola tersebut ke tribun penonton. Setelah itu, Boateng merobek kaosnya dan berjalan ke luar lapangan.

Tindakan Boateng tersebut kemudian diikuti oleh pemain AC Milan lainnya. Manajemen AC Milan mengungkapkan, Boateng bukan satu-satunya pemain yang menerima perlakukan rasis dari penonton. Pemain Milan lainnya seperti Urby Emanuelson, Mbaye Niang dan Sulley Muntari.

Menurut Piara, Italia mengalami masalah serius terkait kasus rasisme. Karena itu, Federasi Sepakbola Italia harus mengambil langkah tegas terhadap siapa pun yang melakukan tindakan rasis.

Italia bukan satu-satunya negara di Eropa yang bermasalah dengan tindakan rasis di dunia sepakbola. Rusia juga mempunyai masalah yang sama. Fans Zenit St Petersburg bahkan mengeluarkan pernyataan yang menolak pemain dengan kulit berwarna serta gay. (Independent)

rasisme
italia
boateng

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...